Alasan Freeport Minta Perpanjangan Kontrak Tambang Papua

Presiden Director PT Freeport Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews -
Presiden Direktur Freeport Indonesia, Rozik B. Soetjipto, Jumat 5 Juli 2013, menyatakan saat ini cadangan tambang di Papua mencapai 25 miliar ton bijih dengan kadar emas dan perak di bawah 1 persen. Dimana, 87 persen cadangan di antaranya berada di tambang bawah tanah.


Sementara, Freeport Indonesia telah menanamkan investasi akumulatif hingga US$9,8 miliar dari 2012-2021 untuk mempersiapkan pertambangan bawah tanah. Sementara, kontrak Freeport sendiri akan habis pada 2021.


"Kami telah membangun 405 terowongan melingkar di bawah tanah, panjangnnya sekitar 1.000 kilometer. Tambang ini akan menjadi tambang bawah tanah terbesar di dunia," paparnya saat melakukan rapat dengan tim otsus Papua DPR-RI.
Jadwal Final Indonesia Vs China di Piala Thomas dan Uber 2024


Anies soal Tawaran Bikin Partai Perubahan: Itu Kreativitas Orang di Medsos
Untuk itu, Freeport tengah meminta perpanjangan kontrak kerja kepada pemerintah Indonesia. Perhitungan Freeport, cadangan bijih terbukti saat ini cukup hingga 2057 mendatang.

Reaksi Elkan Baggott Usai Ipswich Town Promosi ke Premier League

"Jadi kami meminta kontrak Freeport dapat diperpanjang hingga 2041," katanya.


Proses renegosiasi saat ini masih terganjal permintaan pemerintah Indonesia untuk membangun smelter atau pabrik pengolahan dan pemurnian di Indonesia pada 2014. Freeport, katanya, tengah melakukan pembicaraan  dengan tiga calon investor smelter. "Kami akan bertindak untuk menjamin pasokan konsentrat," kata Rozik. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya