Harga Emas Dunia Melonjak, Domestik Naik Rp9.000

VIVAnews - Harga emas berjangka naik pada akhir perdagangan di bursa New York, Amerika Serikat, Kamis waktu setempat. Kenaikan harga emas ini karena mendapat dukungan positif data manufaktur China yang lebih baik dari perkiraan, sehingga mendorong naiknya permintaan.

Seperti dikutip dari laman Marketwatch, Jumat 23 Agustus 2013, harga emas untuk pengiriman Desember naik 70 sen atau kurang dari 0,1 persen dan menetap di level US$1.370,80 per ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Sebelumnya, harga emas sempat menyentuh di atas US$1.380 per ounce.

Pada perdagangan Rabu, harga emas di bursa berjangka turun US$2,50, tapi kemudian berbalik arah, setelah adanya hasil pertemuan para pejabat The Fed. Bank sentral AS mengindikasikan akan memulai untuk memangkas stimulus moneternya sebelum akhir tahun.

Harga emas terbukti sensitif terhadap kebijakan moneter AS itu, dan sebagian karena kebijakan pelonggaran kuantitatif The Fed, yang mendorong investor membeli emas sebagai lindung nilai (hedging) terhadap inflasi.

Sementara itu, harga emas domestik pada perdagangan akhir pekan ini di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia PT Antam Tbk, untuk harga DKI Jakarta berada di level Rp539.000 untuk ukuran 1 gram. Harga ini naik Rp9.000 dibandingkan perdagangan kemarin, yang bercokol di level Rp530.000 per gram.

Ukuran lainnya juga menguat. Emas ukuran 5 gram dilepas dengan harga Rp2.550.000, ukuran 10 gram dijual Rp5.050.000, untuk ukuran 25 gram dilepas Rp12.550.000, dan emas batangan ukuran 50 gram dilego Rp25.050.000.

Lalu, ukuran emas 100 gram berada di harga Rp50.050.000, ukuran emas 250 gram dijual Rp125.000.000, dan ukuran 500 gram dilepas di harga Rp249.800.000.