Sumber :
- Antara/ R Rekotomo
VIVAnews
- Beberapa ruas jalan tol milik PT Jasa Marga Persero akan mengalami kenaikan tarif pada akhir bulan September. Hal ini ditengarai dapat memicu inflasi.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, BPS, Sasmito Hadi Wibowo, Senin 2 September 2013, menyatakan bahwa merujuk pada undang-undang, kenaikan tarif tol ini jika berdasarkan inflasi dua tahun terakhir dapat mencapai lebih dari 10 persen.
"Karena inflasi 2013 ini tinggi, year over year mencapai 8,6 persen, misalnya inflasi 2012 itu 4 persen saja, berarti 8,6 tambah 4 udah 12 persen. Kenaikan tarifnya bisa sebesar itu," ujar Sasmito di kantornya, Jakarta.
Sebagai salah satu komponen pemicu inflasi, menurut Sasmito, kenaikan tarif tol ini harus diwaspadai. Pihak otoritas terkait seharusnya mencari momentum yang tepat untuk merealisasikan kebijakan tersebut.
"Saya setuju bahwa kenaikan tarif tol harus hati-hati," kata Sasmito.
Menurut dia, ketentuan pengatur kenaikan tarif ini sudah tidak relevan. Apabila mengacu pada inflasi umum, maka kenaikannya pasti akan tinggi.
"Jalan tol itu komoditasnya konstruksi, lebih baik kita kan keluarkan saja indeks harga bangunan konstruksi seperti aspal dan segala macam," kata Sasmito.
Kontribusi kenaikan tarif tol memicu inflasi berkisar 0,01-0,03 persen. Meskipun kecil, tapi jika kenaikanya besar akan memicu inflasi lebih tinggi dari yang diperkirakan.
"Artinya kalau pengeluaran rumah tangga kira-kira Rp 1 juta, itu paling Rp1.000 atau Rp2.000 lah. Tapi kalau naiknya tinggi, kan lumayan juga," kata Sasmito.
Baca Juga :
Cek Fakta: Alex Ferguson Komentari Kekalahan Timnas Indonesia dari Irak di Piala Asia U-23
Terpopuler: Tanda Kiamat Menurut Gus Baha, Kebaya Mahalini Jadi Sorotan
Sejumlah berita di kanal Lifestyle sukses mencuri perhatian. Terutama soal tanda-tanda kiamat masih jauh yang dibeberkan oleh Gus Baha, yang ditandai dengan 3 hewan.
VIVA.co.id
7 Mei 2024
Baca Juga :