- Pertamina
VIVAnews - PR Manager Pertamina EP, Agus Amperianto, Selasa 24 September 2013, menjelaskan masalah di Sumur Gas Benggala 01 disebabkan adanya sumbatan material padat pada kedalaman pelubangan/perforasi 2.597–2.600,5 meter. Kondisi ini menghalangi fluida hidrokarbon mengalir ke pemukaan, sehingga mengakibatkan tertundanya produksi gas dari sumber gas itu.
Pertamina EP akan melaksanakan pekerjaan perforation clean up dan pelubangan ulang (reperforasi) pada kedalaman lapisan target supaya gas dapat mengalir sesuai laju produksi yang diharapkan.
"Dinamika ini bisa terjadi dalam pengelolaan lanjut pasca pekerjaan eksplorasi dan Pertamina EP memiliki pengalaman serta kemampuan guna mengatasi hal tersebut," ujar Agus dalam keterangan tertulisnya.
Saat ini, ia melanjutkan, Pertamina EP sedang menyiapkan konstruksi cellar sumur sebagai tempat kedudukan platform atau area kerja peralatan rig service yang cukup besar, yaitu 550 HP yang didatangkan dari Lapangan Rantau. Penyediaan ini untuk menununjang pekerjaan reperforasi yang akan dilakukan.
Sementara itu, pekerjaan gelar pipa (flow line) berukuran 6 inci yang bermaksud untuk pengaliran gas ke Wampu Station, kini sudah selesai dan seluruh konstruksi siap digunakan untuk menghidupkan kembali geliat perekonomian Sumatera Utara.
"Hal ini tidak terlepas dari dukungan seluruh stakeholders di Kabupaten Langkat, yaitu masyarakat, media, dan Pemerintah Kabupaten Langkat, serta DPD RI yang telah mendukung dalam bentuk perizinan kegiatan dan menciptakan suasana yang kondusif untuk mempercepat pekerjaan," kata Agus. (umi)
Polisi Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan
Artis Rio Reifan kembali ditangkap polisi dalam kasus narkoba. Penangkapan ini sudah yang kelima kalinya.
