Dirut XL: Mahasiswa Indonesia Harus Berani Debat

CEO PT XL Axiata Hasnul Suhaimi (kanan) bersama Menkominfo Tifatul Sembiring
Sumber :
  • XL Axiata
VIVAnews -
Hasnul Suhaimi, Direktur Utama PT XL Axiata Tbk, berbagi pengalaman di hadapan 135 mahasiswa yang tersaring secara nasional dari 7.000 peserta program Future Leaders 2 di kantornya, Grha XL, Jakarta, akhir pekan lalu.


XL Future Leaders merupakan program XL yang bertujuan mengembangkan kepemimpinan muda-mudi Indonesia menjadi pemimpin dunia di masa depan, yang memfokuskan pada keahlian utama atau life skills yang disampaikan melalui Kurikulum Xcel. Bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa pengantar dan percakapan utama selama pelatihan berlangsung.


Pada acara itu, Hasnul pun berbagi pengalaman dan saran untuk 135 mahasiswa-mahasiswi yang berkesempatan mengikuti XL Future Leaders gelombang kedua.


"Orang Indonesia itu malu bicara, apalagi berdebat. Itu membuat kita tertinggal dengan bangsa lain yang lebih berani berbicara dan berdebat. Debat itu penting. Semua karyawan di XL juga saya suruh debat. Biar bisa bersaing. Ini era globalisasi," kata Hasnul di sela acara 'National Conference XL Future Leaders', Jakarta, 28 Oktober 2013.


Hasnul pun mengaku, saat melanjutkan studi MBA di Universitas Hawaii, Manoa, Amerika Serikat, awal tahun 1990-an, dia adalah sosok yang pemalu. "Kalau ada diskusi, saya selalu mojok. Mereka membicarakan saham. Sementara di Indonesia ketika itu belum ada bursa. Background saya teknik. Jadi mendingan diam," kisah Hasnul.


Namun, menurutnya itu salah. Berdiskusi terlebih lagi dalam Bahasa Inggris membuatnya terpacu untuk berani berbicara. Setelah menjabat pucuk pimpinan, Hasnul mengatakan, menjadi direktur bukan hanya membutuhkan kemampuan memimpin dan kreativitas atau inovatif, tetapi juga kemampuan berbahasa yang baik
(fluent).


"129 dari 190 negara sekarang pakai Bahasa Inggris. Studi World Bank mengatakan, '
better english, better income.
' Itu benar. Ini era globalisasi. Generasi muda harus siap. Bisa Bahasa Inggris," tegas Hasnul.


XL Future Leaders digelar pertama kali pada tahun 2012 dengan peserta angkatan pertama sebanyak 120 mahasiswa. Perusahaan menyediakan seluruh fasilitas pelatihan tanpa mengenakan biaya apapun terhadap peserta program.


Metoda belajar dilakukan dalam tiga model, yakni kelas tatap muka yang diselenggarakan sebanyak lima kali dalam setahun selama akhir pekan, belajar online melalui forum online, dan partisipasi dalam kegiatan dengan komunitas di sekitarnya. Pelatihan dibagi dalam enam kelas yang dipusatkan di empat kota, yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.
Kombes Iqbal dan Anak Buah Cegat Kendaraan di Lampu Merah, Bikin Pengendara Hepi


Persikabo 1973 Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi dari Liga 1 Musim Ini
XL merekrut fasilitator dan Global Leadership Advisor untuk memfasilitasi kelas dan bekerja berdampingan dengan peserta dalam mengembangkan leadership skill masing-masing.
Marah Anggotanya Disiksa, ISIS Rilis Video Ancam Bunuh Presiden Putin: Berhenti Siksa Anggota Kami!

Selain mengasah kompetensi di tiga area utama, XL Future Leaders juga menjadi wahana membangun jejaring yang dapat dimanfaatkan saat peserta terjun ke dunia kerja.


"Harapan kami, peserta XL Future Leaders dapat terinspirasi dari sepak terjang para pemimpin dan menjadikan pembelajaran yang berharga untuk masa depan mereka," tutur Hasnul. (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya