Sumber :
- US Government
VIVAnews -
Pada 84 tahun lalu, ketidakstabilan ekonomi dunia mencapai puncaknya. Pada 29 Oktober 1929 --yang dikenal sebagai "Selasa Kelam"-- sebanyak 16 juta saham diobral di bursa Wall Street, New York.
Menurut
The History Channel
, saat itu miliaran dolar Amerika Serikat (AS) raib seketika. Alat pencatat transaksi saham terlambat berjam-jam, karena tingginya frekuensi perdagangan.
Industri terkena dampak besar. Mereka kehilangan modal yang disimpan di bank atau bursa saham. Banyak perusahaan tutup. Sementara itu, yang bertahan melakukan pemangkasan pegawai. Angka pengangguran membubung tinggi dan demonstrasi menuntut revolusi sosial digelar di seluruh penjuru dunia.
Kekacauan ekonomi diikuti kekeringan dan badai pasir, sehingga sektor pertanian yang biasanya tidak terkena dampak krisis ekonomi juga terhantam. Bahkan, sebelum Depresi, petani kecil telah menderita karena penemuan traktor membuat pertanian besar mengurangi lowongan pekerjaan untuk mereka.
Periode kelam ini berakhir ketika Jepang menyerang Pearl Harbor pada 1941. Keputusan AS untuk terlibat dalam Perang Dunia II menimbulkan gairah dalam industri pertahanan. Senjata, alat perang, kapal, dan jet tempur dibutuhkan segera. Warga pria direkrut menjadi tentara. Sementara itu, warga perempuan tetap di AS dan memastikan perusahaan terus beroperasi. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Industri terkena dampak besar. Mereka kehilangan modal yang disimpan di bank atau bursa saham. Banyak perusahaan tutup. Sementara itu, yang bertahan melakukan pemangkasan pegawai. Angka pengangguran membubung tinggi dan demonstrasi menuntut revolusi sosial digelar di seluruh penjuru dunia.