Ditemukan, Planet Mirip Bumi Tapi Lebih Panas 2.000 Derajat

Ilustrasi partikel energi badai matahari yang mengarah ke Bumi.
Sumber :
  • nasa.gov

VIVAnews - Tim astronom dari Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat, dan Queen's University Belfast, Inggris, berhasil menemukan sebuah planet baru. Planet itu memiliki ukuran dan komposisi berbatu yang mirip dengan Bumi.

Menurut harian Telegraph, 31 Oktober 2013, planet mirip Bumi itu diberi nama Kepler 78b adalah salah satu dari ratusan ribu eksoplanet yang sudah ditemukan. Planet itu ditemukan mengorbit pada sebuah bintang yang berjarak 700 tahun cahaya dari Bumi

Untuk diketahui, eksoplanet adalah planet-planet yang berada di luar sistem Tata Surya kita. Planet-planet ini berada dalam orbit lain, mengelilingi matahari mereka sendiri.

Kepler 78b merupakan planet yang memiliki massa dan ukuran terkecil yang pernah diidentifikasi. Ukurannya hanya 1,2 kali lebih besar dari Bumi dan memiliki kepadatan ruang yang identik dengan Bumi.

Tapi, sayangnya Kepler 78b memiliki suhu 2.000 derajat lebih panas dari Bumi, karena jaraknya sangat dekat dengan bintang yang mengorbit. Sehingga tim astronom memastikan tidak ada yang bisa hidup di permukaan planet tersebut.

"Planet itu sangat mirip dengan Bumi, karena sebagian besar permukaannya terdiri dari besi dan batu. Sayang, suhunya sangat panas dan dipastikan tidak akan bisa untuk mendukung sebuah kehidupan," kata Dr Josh Winn , dari Massachusetts Institute of Technology.

Namun, temuan planet baru ini adalah langkah baru untuk mempelajari planet-planet mirip Bumi lainnya yang masih belum ditemukan di ruang angkasa.

Garuda Indonesia Sanksi Tegas Pegawainya yang Jadi Petugas 'Nebeng' Haji ke Tanah Suci

Dunia Lava

Menurut Dr Chris Watson dari Universitas Queen Belfast, Kepler 78b adalah dunia lava baru yang sangat terik. Itu dikarenakan jaraknya yang sangat dekat dengan bintang. Masih jadi misteri mengapa itu bisa terjadi.

"Kami belum mengetahui apakah planet itu akan terus berdekatan dengan bintangnya. Sebab, apabila planet itu bisa menjauh dari bintangnya, maka sangat berpotensi untuk bisa ditinggali oleh manusia," kata Watson.

Dia menambahkan, saat ini tim astronom internasional sedang meneliti di observatorium Hawaii untuk mengetahui bagaimana bintang itu bisa mengorbit sangat dekat dengan planetnya. Selain itu, tim juga sedang mengukur tarikan gravitasi di kedua benda ruang angkasa itu.

"Sampai saat ini sudah banyak eksoplanet yang ditemukan. Tapi baru kali Kepler 78b yang berhasil diketahui ukuran dan massanya," ujar Watson. (umi)

Keajaiban Teknologi! LVAD Selamatkan Nyawa Penderita Gagal Jantung yang Hampir Putus Asa
Ilustrasi pabrik rokok.

Kenaikan Cukai Picu Turunnya Produksi Rokok dan Penerimaan Negara

Laporan penerimaan Kepabeanan dan Cukai Maret 2024 menunjukkan penurunan sebesar 4,5 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 69 triliun.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024