"Konvensi Demokrat Seperti Keramaian yang Tidak Menarik"

11 capres demokrat
Sumber :
  • ANTARA/Rosa Panggabean
VIVAnews - Anggota Komite Konvensi Partai Demokrat, Effendi Gazali tak heran jika sebagian besar masyarakat tidak tahu ada konvensi partai Demokrat. Sebab, menurut dia, konvensi calon presiden ini seperti sebuah keramaian yang tidak menarik. Tidak adanya unsur kontestasi juga membuat konvensi capres  kurang dilirik masyarakat.

"Dengan itu diharap ramai-ramai mempromosikan diri bisa memberi tambahan elektabilitas akumulatif kepada Partai Demokrat," kata Effendi, Jumat 15 November 2013.

Padahal, kata dia, konvensi pada umumnya adalah kontestasi dan saling menyisihkan. Justru dari perbedaan pendapat dan posisi terhadap isu-isu strategis, maka elektabilitas masing-masing peserta dan juga partai makin jelas.

"Sinisme terhadap Partai Demokrat ternyata tidak mereda dengan adanya niat baik konvensi, karena baik pimpinan maupun anggotanya terus mengalirkan pernyataan kontroversial, jadi jangan juga disalahkan semata peserta konvensi. Komentar-komentar kontroversial para elit partai akan berpengaruh juga menambah sinisme terhadap konvensi," kata dia.

Pertama Kali Sejak Menjanda, Irish Bella Gak Kesepian Rayakan Ulang Tahun Tanpa Ammar Zoni
Untuk mengatasi hal ini, kata Effendi, dia pernah memberikan saran kepada komite konvensi lainnya dan ketua majelis tinggi partai. Namun, tidak didengarkan.

Oso Beberkan Strategi Partai Hanura Hadapi Pilkada 2024
"Kalau mereka tidak mau dengar ya tidak apa-apa. Mereka juga kan yang tanggung akibatnya," kata dia.

Pasca Putusan MK, Pengamat Nilai Relasi Ini yang Bisa Membuat PDIP Gabung ke Prabowo
Sebuah survei dari Founding Fathers House (FFH) menyoroti respons masyarakat terkait konvensi calon presiden Partai Demokrat. Hasilnya, hanya 24 persen responden atau 250 orang yang tahu tentang konvensi tersebut.

“Sebanyak 76 persen publik tidak mengetahui bahwa Partai Demokrat tengah mengadakan konvensi,” kata peneliti senior FFH Dian Permata dalam konfrensi pers di Prapanca Raya kemarin. (umi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya