Sumber :
- Wikimedia Commons / US Library of Congress
VIVAnews
- Pada 36 tahun yang lalu, Presiden Mesir saat itu, Anwar Sadat, mengunjungi Israel. Ini merupakan kunjungan pertama seorang pemimpin Arab ke negeri itu mengingat Mesir bersama negara-negara Arab selalu berperang melawan negara zionis itu.
Menurut stasiun berita
BBC
, pesawat Mesir yang membawa Sadat dan rombongan mendarat di Bandar Udara Ben Gurion, Israel, pada 19 November 1977. Dia berkunjung selama 36 jam.
Baca Juga :
Top Trending: Hal yang Terjadi Jika Indonesia Tak Dijajah hingga Tawuran Brutal Antar Pelajar
Kunjungan Sadat tak pelak mengejutkan dunia. Pasalnya, Israel dan Mesir saat itu sudah empat kali berperang. Sadat mendobrak sikap dunia Arab yang tidak sudi bernegosiasi dengan Israel, yang membentuk negara zionis pada 1948.
Lawatan Sadat ini diikuti dengan perundingan antara Israel dan Mesir, yang berujung dengan perjanjian damai. Perjanjian itu diresmikan di Camp David, AS, pada Maret 1979.
Perdamaian yang dipelopori Sadat dan Begin itu membuat mereka dianugerahi Nobel Perdamaian Dunia. Dengan demikian Mesir menjadi negara pertama dari dunia Arab yang berdamai dengan Israel.
Namun, sikap Sadat yang melunak itu membuat dia dikucilkan oleh sesama pemimpin Arab. Perdamaian ini dibayar mahal oleh Sadat sendiri. Pada Oktober 1981, dia dibunuh oleh tentara Mesir dalam suatu parade militer di Kairo. Tentara itu belakangan mengaku tidak suka dengan inisiatif perdamaian Sadat dengan Israel.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kunjungan Sadat tak pelak mengejutkan dunia. Pasalnya, Israel dan Mesir saat itu sudah empat kali berperang. Sadat mendobrak sikap dunia Arab yang tidak sudi bernegosiasi dengan Israel, yang membentuk negara zionis pada 1948.