Sumber :
- Twitter/Aprilio Kingdom
VIVAlife-
Musisi muda Kevin Aprillio belakangan ini tengah didera masalah cukup serius.
Nama baiknya sebagai musisi nyaris tercemar. Bos Perusahaan Rekaman Kingdom Aprillio ini dituding telah menipu milyaran rupiah oleh Helen, penyanyi pendatang baru dalam bentuk kerja sama.
Persoalan berawal, Helen minta dibuatakan album lagu kepada Kevin sebagai bentuk kesepakan. Pihak Helen menyerahkan uang sebesaer Rp2,5 milyar.
Namun setelah berjalan beberapa bulan anak musisi Adi MS ini dianggap pihak Helen tidak sesuai dengan kesepakan hitam diatas putih.
Atas kasus itu Kevin dilaporkan Sriyatin, ibunda Helen dan kuasa hukumnya ke Polda Metro Jaya.
"Saya bicara apa adanya yang terjadi. Pada 14 Januari 2013 saya serahkan uang Rp 2,5 milyar. Itu perjanjian yang kami sepakati, tapi di tengah perjalanan, pembuatan lagu dan les vokal banyak kendala, tanpa kita duga kita kecewa tidak sesuai schedule dan tidak sesuai biaya yang dikeluarkan kepada Kevin," kata Sriyatin.
Mengetahui hal ini, Kamis malam, 21 November 2013, Kevin pun mulai angkat bicara, soal tudingan yang dialamatkan padanya.
Menurut Kevin, rencananya, dana sebesar Rp 2,5 miliar itu akan dipakai Kevin membuat single atau album solo Helen. Seminggu kemudian, 14 Januari 2013, Sriyatin dan Kevin menandatangani perjanjian kerjasama tersebut.
Single pertama Helen ditepati Kevin. Namun usai pembuatan single itu, Helen tidak bersedia melanjutkan kerjasamanya, dan Kevin setuju mengakhiri kerjasama tadi. Meski begitu, Kevin diminta mengembalikan uang sisanya.
Sriyatin meminta pada Kevin untuk memberikan uang sisa yang telah dikurangi biaya produksi single Helen. Kevin mengembalikannya, tetapi perhitungan biaya produksinya ditolak Sriyatin karena dianggap tidak rasional.
Kevin hanya mengembalikan dana Rp 1 miliar dari sisa dana yang seharusnya dikembalikan Rp 1,130 miliar. Sriyatin lalu melaporkan Kevin ke polisi dengan pasal 372 KUHP tentang penggelapan.
""Saya memang beri harga fantastis (ke Sriyatin dan Helen). Kalau mau syukur, tidak ya sudah," ujar Kevin tanpa menyebutkan jumlah nominal yang dimintanya dari Sriyatin untuk menjadi produser Helen.
"Tadinya saya kasih harga tinggi, tawar-menawar, lalu ada angka deal," tambah Kevin seraya menyebut bahwa karya musik tidak ada pakem harganya. Harga satu lagu, kata Kevin, kadang bisa murah, tetapi bisa juga menjadi sangat mahal.
Tim Gabungan TNI dan Polri Lakukan Penyisiran OPM di Intan Jaya Papua
Satuan tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz 2024 melakukan penyisiran terhadap Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Homeyo Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.
VIVA.co.id
4 Mei 2024
Baca Juga :