Anas Urbaningrum: Usut Kasus SKK Migas Sampai Istana

Anas Urbaningrum Usai Diperiksa KPK Sebagai Saksi Simulator SIM
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Nama politisi Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana dan Tri Yulianto disebut dalam sidang kasus suap SKK Migas yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).

Selain keduanya, dugaan keterlibatan pihak Istana juga disebut, seperti anak bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

Ditemui di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat, 29 November 2013, mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum menanggapi hal itu. Dia meminta Komisi Pemberantasan Korupsi tak gentar mengusut kasus tersebut hingga ke pihak Istana.

“Kalau masalah hukum kan tidak ada istilah ring satu, ring dua. Tidak ada istilah Istana dan bukan Istana. Yang berlaku, prinsip persamaan di hadapan hukum,” katanya.

Namun, Anas enggan berkomentar saat ditanya apakah mungkin nama-nama itu benar terlibat dalam kasus suap SKK Migas. Dia mengaku, hanya mengenal sosok Tri Yulianto sebagai kader Partai Demokrat yang rajin.

“Soal materi persidangan tidak baik kalau saya komentari. Tapi kalau pribadi, kenal Pak Tri Yulianto sebagai politisi yang rajin turun ke Dapil, tekun bina konstituen. Di luar itu saya tidak banyak tahu,” ujarnya.

Mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu berharap, kasus suap di lingkungan SKK Migas segera tuntas. KPK dimintanya membongkar ke mana saja aliran dana itu mengalir. Harapannya itu, kata Anas, mewakili keinginan masyarakat Indonesia.

“Tentu publik berharap agar kasus itu diselidiki dengan tuntas, karena migas itu memang sektor yang menghasilkan ‘kue’ besar. Apa sesungguhnya kasusnya, ke mana saja (aliran dananya). Jangan parsial, separuh-separuh, atau pilih-pilih. Semuanya harus diselidiki sampai tuntas,” ucapnya tegas. (adi)

Lupakan Kekalahan dari Qatar, Timnas Indonesia U-23 Harus Fokus Benamkan Australia
Polusi Udara Jakarta

Hari Kedua Pasca-Libur Lebaran, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kelima di Dunia

Kualitas udara di DKI Jakarta menjadi yang terburuk kelima di dunia pada hari kedua pasca-liburan Idul Fitri, Rabu pagi.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024