PU Belum Terima Detail Proyek Deep Tunnel dari Pemda DKI

Bundaran HI Terendam Banjir
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Ancaman banjir mulai menghantui warga DKI Jakarta pada Desember yang dianggap puncak musim hujan. Kekhawatiran muncul, karena Januari lalu Jakarta dinyatakan dalam kondisi darurat banjir hingga pemerintah melakukan rekayasa hujan.

Proyek-proyek baru juga banyak diluncurkan pemerintah. Tercatat ada usulan membuat sodetan Ciliwung, normalisasi Sungai Pesanggrahan-Angke-Sunter, dan yang paling fenomenal adalah proyek Multi Purpose Deep Tunnel.

Proyek Tunnel ini merupakan salah satu usulan Pemda DKI Jakarta sebagai skenario penyelamatan kota dari musibah banjir dengan mengalirkan air hujan dalam terowongan besar. Tunnel ini dibayangkan bahkan bisa berfungsi sebagai jalan raya pada musim kering.

Namun, Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan pesimistis proyek ini bisa diwujudkan. Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Mohammad Hasan, Senin 2 Desember 2013, menyatakan, sebaiknya proyek ini dilupakan saja.

Fakta-fakta Anggota TNI Tersambar Petir di Depan Mabes Cilangkap, 1 Meninggal Dunia

"Tidak usah dibahas lagi. Sudahlah, lupakan saja," ujar Hasan saat dihubungi VIVAnews.

Hasan mengungkapkan, hingga saat ini, Kementerian PU belum menerima detail proyek yang digagas Pemda DKI itu. Di sisi lain, tim dari Kementerian PU yakin proyek ini tidak memenuhi standar kelayakan (feasible) untuk dilaksanakan.

Alasannya, menurut Hasan, nilai investasi tidak sesuai dengan yang dibutuhkan untuk membuat terowongan yang dapat maksimal mengalirkan air guna mengatasi banjir itu.

"Penanggulangan banjir akan lebih maksimal jika dilakukan lewat normalisasi sungai," kata Hasan.

Sebelumnya, rencana pembangunan proyek terowongan multiguna atau deep tunnel yang digagas Pemprov DKI Jakarta sempat menuai polemik. Dalam studi yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum, proyek raksasa senilai Rp44 triliun itu dinilai tidak efisien. (Baca: )

Kementerian Pekerjaan Umum mengungkapkan, pembangunan terowongan yang mengambil contoh dari proyek serupa di Malaysia itu terlalu mahal.

Namun, Pemprov DKI menyatakan pembangunan terowongan yang akan berfungsi sebagai jalan tol pada musim panas itu dinilai layak. Kelayakan proyek itu berdasarkan perhitungan dan kajian pihak swasta. (art)

Tangkapan layar anggota KPU RI Idham Holik saat rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat nasional di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024.

Ganjar-Mahfud Ngaku Tak Dapat Undangan Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Bilang Begini

KPU mengeklaim bahwa lembaganya sudah menjalin komunikasi secara pribadi kepada liaison officer atau naradamping pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024