Hati-hati, Lembur Buka Peluang Selingkuh

Ilustrasi pekerja pria dan wanita di kantor
Sumber :
  • iStock
VIVAlife - Tambahan jam kerja di kantor atau lembur, biasanya paling dihindari karyawan. Selain mengurangi waktu istirahat, lembur juga rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk depresi. Dan sebuah penelitian menambahkan daftar efek buruk lembur: selingkuh.
Kondisi Terkini Chandrika Chika di Tahanan, Usai Jadi Tersangka Kasus Narkoba

Masalah besar dalam hubungan percintaan ini, berisiko lima kali lebih besar pada orang-orang yang terlalu sering bekerja lembur. 
Ada Kesan Anies Baswedan Mulai Ditinggalkan Partai Pendukungnya, Menurut Pengamat

Penelitian ini dilakukan oleh sebuah situs kencan, IllicitEncounters.com. Mereka mengungkap bahwa karyawan yang bekerja lebih dari 45 jam seminggu, potensial melakukan perselingkuhan dengan rekan kerja atau klien mereka. 
Bukan dari Palestina, Merry Asisten Raffi Ahmad Ungkap Asal-usul Bayi Lily di Keluarga Andara

Menurut juru bicara penelitian Mike Taylor, diperkirakan ada sekitar tujuh juta orang yang bekerja lembur tanpa bayaran, terjebak dalam perselingkuhan dengan rekan kerja mereka.

Mike menambahkan, kerja lembur tanpa bayaran mendorong seseorang untuk membuat keputusan hubungan yang buruk. 

Kondisi lain yang juga mendukung adalah: kedua belah pihak sama-sama lelah, sementara dipaksa untuk terus bekerja di ruang kantor yang sepi. Mereka mencari kenyamaan dari sesama rekan kerja karena merasa berada dalam situasi yang sama. 

"Lebih dari 54 persen karyawan mengaku berselingkuh karena dipertemukan saat lembur. Dan penelitian ini menunjukkan kemungkinan tersebut dapat meningkat apabila jam kerja terus bertambah," ujar Mike seperti dilansir Daily Mail. (eh)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya