Wamendag: Kerja Sama Perdagangan RI-Eropa Harus Saling Menguntungkan

Logo Konferensi Tingkat Menteri WTO 2013 di Bali
Sumber :
  • REUTERS/Edgar Su

VIVAnews - Wakil Menteri Perdagangan RI, Bayu Krisnamurthi, melakukan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Negara untuk Kementerian Luar Negeri Norwegia, Morten Høglund. Pertemuan di sela penyelenggaraan Konferensi Tingkat Menteri ke-9 Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Bali, Selasa 3 Desember 2013 itu membahas peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi.

Dalam keterangan tertulisnya, Bayu menjelaskan bahwa pertemuan tersebut dalam kerangka Indonesia-European Free Trade Associatian Comprehensive Economic Partnership Agreement (Indonesia-EFTA CEPA/IE-CEPA), serta pembahasan isu-isu perdagangan lainnya.

Menurut Bayu, Morten Høglund menyampaikan dukungannya terhadap upaya-upaya kedua pihak untuk segera mencapai kesepakatan dalam perundingan IE-CEPA. Putaran perundingan yang ke-9 rencananya diselenggarakan pada Mei 2014 di Indonesia.

Bayu menekankan bahwa perundingan IE-CEPA harus win-win solution. Akselerasi percepatan perundingan IE-CEPA dapat ditempuh melalui kerja sama bilateral yang lebih dalam dengan negara-negara anggota EFTA, utamanya Norwegia.

"Indonesia harus mendapatkan keuntungan yang lebih dari perjanjian IE-CEPA, mengingat negara-negara anggota EFTA memiliki kekuatan dan kelebihan sebagai pemasok kelas dunia,” ujar Bayu.

Ia juga menekankan pentingnya EFTA dalam meningkatkan kerja sama investasi yang sudah dilakukan di Indonesia.

Menurut Bayu, Norwegia sebagai salah satu negara penghasil produk-produk perikanan dan pengelola energi dunia diharapkan dapat lebih mendorong dan meningkatkan kerja sama investasi maupun peningkatan kapasitas industri di Indonesia.

"Kerja sama investasi, utamanya energi terbarukan dan energi lainnya diharapkan dapat menjadi pendorong dalam menyelesaikan isu-isu perundingan IE-CEPA yang belum terselesaikan agar tercapai keseimbangan dan keuntungan bersama dalam perundingan tersebut," kata Bayu.

Untuk memulai pembicaraan kerja sama tersebut, kedua Menteri merencanakan untuk melakukan pertemuan lanjutan pada awal 2014 di Norwegia, sebelum pelaksanaan forum energi dunia pada April 2014 di negara tersebut.

Sudah Menjenguk, Ayah Chandrika Chika Gak Nyangka Anaknya Pakai Narkoba

Norwegia merupakan salah satu mitra dagang penting bagi Indonesia. Pada 2012, Norwegia menempati posisi sebagai pasar tujuan ekspor terbesar ke-68 dan negara asal impor terbesar ke-47 bagi Indonesia.

Total perdagangan Indonesia-Norwegia pada akhir 2012 mencapai sekitar US$321 juta. Terdiri atas ekspor senilai US$87 juta dan impor US$234 juta.

Pada periode Januari-Oktober 2013, total perdagangan di antara kedua negara sebesar US$247,8 juta atau menurun 11,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2012 senilai US$278,7 juta.

Sementara itu, rata-rata pertumbuhan perdagangan Indonesia-Norwegia dalam lima tahun terakhir sebesar 17,5 persen. Komoditas ekspor utama Indonesia ke Norwegia meliputi pupuk, besi dan baja, kayu, dan produk kayu, furnitur, serta pakaian.

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Temui Presiden Jokowi di Istana

Indonesia mengimpor beberapa komoditas dari Norwegia, seperti pupuk, mesin industri, besi dan baja, bubur kayu dan kayu, serta kendaraan di luar rel kereta dan rel tram. Nilai investasi Norwegia di Indonesia pada 2012 mencapai US$7,8 juta. (art)

Syahrul Yasin Limpo (SYL), Jalani Sidang Perdana

Saksi Ungkap SYL Setoran Uang Bulanan ke Istri Hingga Puluhan Juta

Pengadilan Tipikor kembali melanjutkan sidang kasus korupsi berupa pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian RI, salah satu terdakwanya Syahrul Yasin Limpo (SYL)

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024