Sumber :
- Antara/ Rahmad
VIVAnews - Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar mengungkapkan bahwa partai Islam kalah dalam pemilu karena keuangannya lemah jika dibanding dengan partai nasionalis.
"Partai Islam kalah karena uangnya tak ada. Jika kami punya uang seperti PDIP dan Golkar, kami bisa mengalahkan PDIP dan Golkar," ujar Muhaimin dalam diskusi 'PKB dan Masa Depan Politik Nahdliyin', di Jakarta, Minggu 8 Desember 2013.
Menurutnya, politik uang menjadi ancaman yang sangat serius terkait pemilu. Sejumlah orang lebih memilih pergi ke sawah daripada ke TPS. "Orang memilih bukan karena gagasan yang diusung tapi karena transportasi yang mendatangkan ke TPS," imbuhnya.
Sementara itu Dosen FISIP UIN Jakarta, Burhanuddin Muhtadi, menilai bahwa tinggi rendahnya politik uang tergantung jumlah konstituennya. Ketika jumlah konstituen sedikit, politik uang kecil, dan begitupun sebaliknya. "Politik uang kuat di pilkades, karena pemilihnya sedikit," jelasnya.
Menurutnya, survei mengenai politik uang dilihat dari kapan pemberian uangnya, besaran nominal uang serta frekuensi pemberian uang, hasilnya selalu berubah-ubah. Hal tersebut menunjukkan bahwa itu tidak bisa menjadi patokan.
Selain itu, Burhanudin menambahkan, sistem multipartai yang diterapkan di Indonesia ini banyak merugikan partai Islam. Setidaknya dia mencatat partai Islam dirugikan dalam 3 hal, kekurangan logistik, kurangnya infrastuktur, dan soal figur.
"Partai Islam mengalami penurunan figur setelah Gusdur dan Amien Rais," tuturnya. (sj)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurutnya, survei mengenai politik uang dilihat dari kapan pemberian uangnya, besaran nominal uang serta frekuensi pemberian uang, hasilnya selalu berubah-ubah. Hal tersebut menunjukkan bahwa itu tidak bisa menjadi patokan.