Hatta: Unjuk Rasa di Thailand Tak Ganggu Perdagangan dengan RI

protes anti pemerintahan Thailand 8 desember 2013
Sumber :
  • REUTERS/Athit Perawongmetha
VIVAnews
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, menyatakan bahwa meski situasi politik di Thailand sedang memanas, kondisi itu tidak mempengaruhi kualitas ekspor maupun impor dengan RI.


"Sejauh ini tidak ada gangguan, masih berjalan tuh," ujar Hatta kepada
VIVAnews
di Kementerian Keuangan, Jakarta.


Dalam kesempatan terpisah, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie D. Sugiarto, menjelaskan, demonstrasi rakyat di Thailand yang menuntut PM Yingluck Shinawatra mundur tidak bisa diprediksikan dampaknya terhadap industri otomotif di Indonesia.


"Kami tunggu saja perkembangannya," kata Jongkie.


Beberapa produsen otomotif yang mempunyai pabrik di Indonesia mengimpor komponen dari Thailand. Menurut Jongkie, produsen otomotif itu antara lain Toyota, Honda, Mazda, dan Mitsubishi.


"Ada beberapa pemegang merek yang mengimpor utuh dari Thailand dan ada yang mengimpor komponen. Rata-rata setahun ada 100 ribu unit mobil yang diimpor," kata Jongkie.


PM Yingluck Shinawatra, yang tak lain adik kandung Thaksin Shinawatra (mantan PM Thailand), kini digoyang kubu oposisi di parlemen. Jalanan di Bangkok kembali membara oleh  aksi protes.
Polisi Ungkap Rem Bus Kecelakaan Maut di Subang Tidak Berfungsi Baik


Mengatasi Myopia Booming, Langkah-Langkah Efektif Menghambat Kenaikan Mata Minus pada Anak
Pertikaian politik intensif sejak 2006 itu menggambarkan terpecahnya rakyat Thailand dalam dua kubu. Konflik itu selalu terkait dengan Thaksin. Kubu anti Thaksin, yang populer disebut "Kaus Kuning" berseteru dengan kubu pro Thaksin, dengan ciri "Kaus Merah."

Pertamina Geothermal Energy Tebar Dividen Rp 2,08 T, Jajaran Komisaris dan Direksi Dirombak

Selengkapnya, baca . (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya