Wall Street Menguat, Indeks S&P 500 Cetak Rekor Tertinggi

Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid

VIVAnews - Sejumlah saham di bursa Amerika Serikat bergerak naik pada penutupan perdagangan Senin waktu New York. Indeks Standard & Poor 500 mencapai rekor tertinggi baru.

Jadi Gampang Sakit, Benarkah Stres Mempengaruhi Sistem Imun?

Namun, investor masih terbebani kekhawatiran pengurangan stimulus moneter oleh Federal Reserve.

Dikutip dari CNBC, Selasa 10 Desember 2013, ketidakpastian mengenai anggaran Amerika Serikat yang sedang dibahas di Capitol Hill juga membebani kegiatan bisnis dan keputusan investasi.

Presiden Federal Reserve Richmond, Jeffrey Lacker, pada Senin, mengatakan, akan membahas pengurangan stimulus moneter pada rapat Federal Open Market Committee yang akan digelar pekan depan.

Sementara itu, Presiden Federal Reserve St. Louis, James Bullard, menuturkan, data ekonomi Amerika Serikat yang membaik lebih cepat dari yang diperkirakan memungkinkan Fed akan mengurangi stimulus moneternya lebih cepat.

Harga saham American Airlines Group menguat setelah Mahkamah Agung AS memutuskan menolak untuk memblokir merger antara American Airlines, induk AMR dengan US Airways, keduanya saat ini menjadi maskapai penerbangan terbesar.

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 5,33 poin ke level 16.025,53. Indeks S&P 500 mencapai rekor tertinggi baru, setelah naik 0,2 persen menjadi 1.808,56 pada penutupan perdagangan dini hari tadi. Level ini melampaui rekor sebelumnya di posisi 1.807,23 pada 27 November 2013.

Sementara itu, indeks Nasdaq Composite juga ditutup naik ke level 4.068,75 atau menguat 6.23 poin (0,15 persen).

Bank sentral AS juga akan mengamati hasil pembicaraan anggaran Amerika Serikat. Para negosiator anggaran Amerika Serikat hampir mencapai kesepakatan untuk melonggarkan pemangkasan belanja otomatis, yang dapat memutuskan siklus kebuntuan negosiasi fiskal selama 3 tahun.

Kongres memiliki tenggat waktu hingga Jumat 13 Desember 2013 guna mencapai kesepakatan untuk mempermudah pemangkasan anggaran dari US$100 miliar menjadi US$200 miliar dalam satu atau dua tahun.

"Pasar akan fokus pada Washington pekan ini, Kongres sedang di bawah tekanan untuk mengumumkan kompromi pada anggaran Federal Reserve satu atau dua tahun pada akhir pekan ini," ujar Fred Dickson, Chief Investment Strategist Davidson & Co. (art)

Jayabaya

Isi Ramalan Prabu Jayabaya yang Sebut Cerminkan Pemimpin Indonesia

Pada Kitab Musasar Jayabaya disebutkan bahwa, di bait 18 disebutkan sempat meramalkan para pemimpin cerdas yang dimiliki Indonesia. berikut isi salah satu bait penjelasan

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024