Pengalaman Menantang, Menyeberangi 'Jembatan Rambat' di Jepang

Jembatan Rambat Jepang
Sumber :

VIVAlife - Bagi Jepang, kesempurnaan adalah perpaduan antara modernitas dan budaya. Negeri Sakura itu berhasil menyandingkan teknologi canggih tanpa harus menghilangkan tabir budaya lokal.

Rumah dan kuil kuno, serta kebiasaan minum teh dan berkimono, masih ada hingga kini.

Tak hanya itu yang dipertahankan Jepang. Di Pulau Shikoku, yang terkecil dari empat pulau utama Jepang, ada sebuah jembatan yang masih sangat tradisional. Ia terletak jauh terpencil di tengah hutan.

Konon, jembatan itu dibangun sejak abad ke-12, dan masih bertahan keasliannya hingga kini.

Wujud jembatan itu begitu unik dan menarik. Sepenuhnya, ia terbuat dari bilah kayu dan sulur-sulur dari tanaman rambat. Pegangan jembatan, juga pengikat bilah kayu yang digunakan sebagai pijakan menyeberang, semua serba tanaman rambat.

Begitu pula dengan tiang panjang di sisi kanan dan kirinya.

Jembatan itu menggantung sekitar 46 meter dari atas permukaan laut. Ia membentang sepanjang 148 meter, tepat di atas Sungai Iya-gawa yang beraliran cukup deras.

Bayangkan saja, tanpa dilewati pun jembatan itu sudah bergoyang-goyang ditiup angin. Apalagi jika terinjak kaki manusia. Belum lagi jilatan air yang seakan ‘menunggu mangsa’ di bawah sana.

Ditanya Soal Kebencian Chef Arnold, Begini Jawaban Codeblu

Karena keunikannya itu, pemerintah Jepang mendapuknya sebagai warisan budaya terpenting dalam sejarah. Menurut Japan's National Tourism Organization, seperti dikutip laman Huffington Post, jembatan itu dibangun kembali setiap tiga tahun sekali.

Namun, konsep dan bentuk aslinya tetap dijaga. Itu membuat jembatan masih kuat meski dinaiki beberapa orang bersamaan. Anda tertantang menyeberanginya? (eh)

Mooryati Soedibyo Meninggal di Usia 96 Tahun, Tantowi Yahya: Saya Bersaksi Ibu Orang Baik
VIVA Otomotif: Honda Brio Satya di IIMS 2023

Cari Honda Brio Bekas? Ini Daftar Harga dan Pajak Tahunannya

Honda Brio yang namanya berasal dari bahasa Italia yang berarti vivacity atau verve, pertama kali diluncurkan pada tahun 2011 sebagai city car, untuk pasar Asia Tenggara.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024