- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Partai Demokrat mengimbau agar kadernya berbuat sesuatu yang berpotensi menimbulkan konflik menjelang Pemilu 2014. Imbauan ini terkait elektabilitas dan citra Demokrat.
"Jangan berbuat yang aneh-aneh biar tidak bikin hiruk pikuk," kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Melani Leimena di Gedung DPR, Jakarta, Jumat 13 Desember 2013.
Menurut Melani, Demokrat tengah berjibaku untuk memperbaiki elektabilitas partai yang terus melorot. "(Elektabilitas rendah) juga menjadi bahan pemikiran," katanya.
Di sejumlah survei-survei menjelang pemilu, elektabilitas Demokrat tak pernah ada di posisi pertama. Di beberapa survei itu, Demokrat turun pamor menjadi partai kelas tengah.
Melani mengatakan, hasil survei tersebut menjadi bahan evaluasi internal Demokrat. "Kita harus tetap (semangat) tidak boleh putus asa," kata dia.
Salah satu contoh adalah hasil riset Lembaga riset Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) yang dirilis Kamis 12 Desember 2013. Dalam survei SSS, posisi elektabilitas Partai Demokrat bahkan ada di posisi keempat, di bawah Partai Gerindra. Berikut adalah elektabilitas partai-partai politik hasil kajian SSS:
1. Nasdem 3,41 persen
2. PKB 4,18 persen
3. PKS 3,15 persen
4. PDIP 17,4 persen
5. Golkar 17,01 persen
6. Gerindra 10,51 persen
7. Demokrat 8,3 persen
8. PAN 2,54 persen
9. PPP 3,65 persen
10. Hanura 3,16 persen
11. PBB 0,87 persen
12. PKPI 0,29 persen
13. Tidak tahu 22,13 persen
14. Tidak memilih 1,6 persen
15. Rahasia 1,87 persen. (eh)