Rumah Dinas Camat di Sleman Dilempar Bom Molotov

Identifikasi lokasi ledakan
Sumber :
  • ANTARA/Adeng Bustomi
VIVAnews - Aksi teror kembali terjadi di Yogyakarta pada Senin dini hari, 16 Desember 2013. Kali ini menimpa Camat Gamping, Kabupaten Sleman, DIY, Budi Harjo. 
Masih Hangat, Presiden Iran Bujuk Pakistan Gabung Aliansi Anti-Israel

Teror yang dilakukan oleh orang tak dikenal ini dilakukan dengan cara melempar bom molotov ke rumah dinas sang camat. Beruntung dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa, hanya tirai dan kaca yang pecah.
Pagi Ini, KPU Tetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih

“Aksi pelemparan bom molotov itu terjadi lebih dari pukul 01.00 WIB. Saat itu saya dan keluarga baru keluar kota di Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah, sehingga rumah dalam kondisi kosong,” kata Budi Harjo.
Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia

Menurutnya sekitar pukul 01.00 WIB petugas ronda dikampung masih sempat keliling untuk mengambil beras jimpitan dan melakukan pemeriksaan rumah dalam kondisi aman.

“Pelaku sempat memecah kaca jendela depan rumah. Setelah kaca pecah dan jendela berlubang barulah bom molotov dilemparkan ke dalam,” ujarnya

Jika dilempar dari luar halaman rumah, kata dia, dapat dipastikan yang rusak adalah kaca bagian depan. Namun pada kejadian ini, justru kaca bagian samping ruang tamu yang pecah. Begitupula dengan sepeda motor yang diletakkan di dekat jendela depan, juga tidak terkena api.

Budi mengaku selama ini tidak memiliki konflik dengan siapapun. Ia juga tidak sedang menangani kasus atau konflik di daerah Gamping yang dipimpinnya.

“Gamping ini aman dan tidak ada konflik yang sedang kami tangani,” katanya.

Ditemui di lokasi kejadian, Kapolsek Gamping Komisaris Widiyanto, mengaku belum dapat memastikan motif maupun pelaku.
 
"Ada orang yang ingin mengganggu ketenangan wilayah Gamping yang sejauh ini kondusif. Kami masih menyelidiki pelaku maupun motifnya," katanya.

Sementara Bupati Sleman mengatakan, pelaku dipastikan dari kelompok yang tidak suka dengan pemerintah. “Karena yang diserang adalah aset milik negara,” katanya. Bupati pun mendesak agar polisi segera mengusut tuntas kasus itu dan menyeret pelakunya ke pengadilan.  (eh)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya