Peneliti: Makhluk Ini Mungkin Nenek Moyang Hewan

Comb jelly atau ubur-ubur sisir
Sumber :
  • dailymail.co.uk
VIVAnews -
Sekjen PKS: Kalau Pak Prabowo Datang Kita Akan Beri Karpet Merah Sebagai Presiden Pemenang
Peneliti menemukan adanya kemungkinan makhluk yang mirip ubur-ubur —
comb jelly atau ctenophora
Hattrick! Pendeta Gilbert Dilaporkan Lagi soal Penistaan Agama ke Polda Metro
— merupakan nenek moyang pertama pada dinasti hewan. Peneliti University of Miami dan National Human Genome Research Institute (NHGRI) di Maryland, AS, mengatakan awalnya mereka meneliti tentang kesenjangan urutan genom comb jelly.
Perbasi Apresiasi Sukses Pelita Jaya Tembus Babak Utama BCL Asia

Namun, peneliti mengatakan ada banyak kesamaan gen yang dimiliki mahluk laut itu, dilansir
Dailymail,
Senin 16 Desember 2013.


Melihat keunikan itu, peneliti kemudian meneliti urutan genom tersebut dan saat memetakan dalam program komputer, peneliti menemukan gen itu sama dengan semua spesies hewan lain.


Hasil itu mengejutkan peneliti dan menunjukkan penyebaran DNA mahluk laut itu ke spesies lain sangat mungkin terjadi pada masa awal kehidupan, atau mahluk ini sangat mungkin menjadi nenek moyang dari segala jenis hewan.


Peneliti meyakini lebih dari setengah miliar tahun silam, salah satu baris gen spesies terpisah dari semua hewan lain, dan diyakini itu semua berasal dari spon laut (Porifera).


Puncak


Dalam temuan yang dipublikasikan di Jurnal Science, peneliti mengatakan comb jelly kemungkinan merupakan cabang terawal alias puncak dari pohon gen hewan. Keyakinan itu tampak pada teori hewan ketika mengembangkan sistem saraf dan otot.


Comb jelly diketahui memiliki dua sistem itu. Dengan demikian, peneliti meyakini jika ubur-ubur sisir ini merupakan nenek moyang yang beberapa tipe di antaranya telah kehilangan sistem saraf dan otot.


Peneliti mengatakan mendapatkan data genom dari
ctenophora
adalah sangat penting dari perspektif genom komparatif.


"Sebab itu memungkinkan kita untuk menentukan ciri-ciri fisik dan struktural yang muncul pada hewan sejak awal," tutur Dr Andy Baxevanis, penulis Divisi NHGRI Intramural Research.


Ia menambahkan temuan ini tergolong sangat berharga untuk melihat keragaman pada hewan.


"Data ini juga memberikan kita pemahaman yang tak ternilai untuk menentukan urutan peristiwa yang menyebabkan keragaman luar biasa pada kerajaan hewan," kata dia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya