-
VIVAnews - Pihak Toshiba dari Jepang serius mengembangkan sayapnya di Jepang. Menteri Perindustrian, M. S. Hidayat, mengatakan CEO Toshiba telah bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membicarakan hal tersebut.
"Toshiba Chairman melapor kepada Presiden, dia mengikuti hasil survei JBIC bahwa Indonesia menjadi tempat investasi yang paling menarik untuk seluruh investor Jepang dan mengalahkan China," kata Hidayat di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa, 17 Desember 2013.
Selanjutnya, tutur Hidayat, Toshiba Jepang akan menutup beberapa pabriknya di China pada tahun depan. Adapun pembangunan pabrik Toshiba di Indonesia dimulai tahun depan.
"Mereka mau konsentrasi di Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai production base di luar Jepang," ungkapnya.
Mantan Kepala Badan Koordinasi Bidang Perekonomian (BKPM) ini juga menuturkan perusahaan elektronik asal Jepang itu membidik daerah Jawa untuk membangun industri elektronik dan generator. Sayangnya, Hidayat enggan mengatakan lokasinya.
"Dia prefer daerah di Jawa. Kalau berpartner dengan lokal, ya, saya pasti anjurkan itu. Local component juga berasal dari sini," jelasnya.
Lalu, berapa nilai investasinya? Menurut Kepala BKPM, Mahendra Siregar, industri asal Negeri Sakura itu merogoh kocek dana ratusan juta dolar untuk investasi.
"Sekitar US$400-500 juta, tetapi saya tidak ingat persis angkanya," kata Mahendra di tempat yang sama. (sj)