Wawancara Ketua Umum PKB: Koalisi Tanpa Syarat

Screening Film Mursala
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Sebagai salah satu partai tengah, Partai Keadilan Bangsa (PKB) hakulyakin mengusung calon presiden sendiri, yaitu Rhoma Irama. Padahal, salah satu syarat sebuah partai politik bisa mengusung capres sendiri harus mengantongi minimal 20 persen suara di pemilihan umum atau 25 persen kursi di parlemen.

Terpopuler: Alasan Heerenveen Lepas Nathan Tjoe-A-On, Calon Kiper Timnas Indonesia Sabet Scudetto

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yakin, partainya bisa memenuhi syarat yang cukup berat itu. Bagaimana caranya? Dalam beberapa kesempatan, Muhaimin menjawab sejumlah pertanyaan mengenai kesiapan partainya menghadapi Pemilu 2014.

Persiapan pemilu PKB sudah sampai mana, di tengah berbagai survei yang memprediksi respons publik terhadap partai Islam, menurun?

Keren Banget, Sherina Main Teater Musikal Bareng Anak-Anak Sekolah

Kita akan buktikan di pemilu. Popularitas kalah karena partai Islam, di sisi iklan kalah. PKB kalah karena pembiayaan yang minim.

Berapa target perolehan suara partai Anda di Pemilu 2014?
Minimal 20 persen.

Bagaimana mengukurnya bisa sampai dapat angka 20 persen?
Jumlah warga Nahdlatul Ulama (NU) 40 juta orang. Masak sih mengumpulkan 20 juta suara saja tidak bisa.

Untuk Pemilu 2014, apa kendala yang dihadapi?
Ada dua kendala pokok, pertama iklan dan publikasi. Kendala kedua, pendanaan. Di partai nasionalis, kedua hal itu banyak.

Bagaimana cara Anda sebagai ketua umum mengatasi kendala itu?
Makanya kami mengandalkan kecerdasan. Dengan pola sentuh hati rakyat, termasuk figur-figur yang canggih seperti Bang Haji Rhoma Irama ini, datang tanpa biaya orang berdatangan.

Saat ini PKB sudah memiliki tiga calon presiden, Mahfud MD, Jusuf Kalla, dan Rhoma Irama. Sepertinya Anda lebih mendukung Rhoma?
Sudah puluhan kali saya mendeklarasikan Rhoma adalah capres PKB.  Menyangkut Mahfud, banyak pihak menuntut Mahfud yang maju. Sebagai orang PKB, dia kami beri ruang. Mahfud sebagai PKB tidak masalah.

Saat Mahfud datang, saya bilang: 'Rhoma Irama lebih dulu'. Dia jawab: 'Nggak apa-apa'.

Kalau JK, saya belum pernah ketemu. Belum pernah ada pembahasan capres dengan Pak JK. Tetapi ada yang aspirasi untuk mencalonkan JK. Saya katakan berkali-kali Rhoma adalah capres PKB.

Apakah anda memanfaatkan popularitas Rhoma Irama untuk dongkrak elektabilitas PKB?
Tidak ada istilah memanfaatkan di sini. Yang ada berjuang bersama.

Apakah memungkinkan untuk menduetkan Mahfud dan Rhoma Irama?
Bisa jadi bisa enggak, kita lihat perkembangannya. Kalau warga NU, maunya Mahfud, tetapi popularitas (dimiliki) Rhoma. Dia mengakar di bawah. Nah ini yang akan kita lihat.

Komunikasi dengan Dewan Syuro?
Masih proses terus.

Cak Imin tak minat jadi capres?
Saya belum waktunya. Nanti 2019.

Semua survei menyebutkan, hanya ada maksimum dua partai yang kemungkinan bisa ajukan calon presiden sendiri. Partai Anda siap berkoalisi?

Jaksa KPK Panggil Febri Diansyah dkk ke Sidang SYL, Ini Alasannya

Dari awal, kami membuka diri. Semua partai kami rangkul.

Syarat untuk koalisi apa?
Koalisi tanpa syarat.

Foto: Istimewa

Cerita Perjuangan TikTokers Sasya Livisya, Sering Dapat Hate Comment karena Penampilannya

Setelah melalui berbagai proses yang panjang, Sasya Livisya menyampaikan pentingnya hate comment dalam setiap konten yang diposting di sosial media.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024