Memoar Tokoh Nasional di Perfilman Indonesia

Film Soekarno, Disutradarai Hanung Bramantyo dan Diperankan oleh Ario Bayu
Sumber :
  • U-Report

VIVAlife - Dahaga masyarakat akan tampilnya sosok yang mampu mengobarkan semangat nasionalisme, membuat film biopik begitu digandrungi di Indonesia. Nama-nama tokoh seakan bangkit dari sejarah. Mereka sengaja ditampilkan kembali, kisah hidup mereka pun direkonstruksi.

Kejuaraan Golf Internasional, Pj Gubernur Sumut Optimis Jadi Ajang Pembinaan Atlet

Film memang cara asyik mengenal kisah perjalanan bangsa. Ada nilai-nilai perjuangan yang disuntikkan, dibalut alur cerita menarik, efek suara canggih, dan gambar-gambar dahsyat. Para pemainnya lebih tampan dan cantik. Sejarah pun menjelma dalam bentuk yang lebih modern.

Belakangan, masyarakat disentakkan “kehadiran” Soekarno dalam sosok Ario Bayu. Meski diwarnai kontroversi, film itu bisa menjadi inspirasi bagi pemudi-pemuda Tanah Air. Selain Presiden pertama Republik Indonesia itu, ada tokoh lain yang pernah dihadirkan dalam perfilman Indonesia.

5 Fakta Menarik Jelang Duel Everton vs Liverpool di Premier League

BJ Habibie

Anak negeri berprestasi yang pernah menjabat sebagai Presiden ketiga RI ini dihadirkan dalam film Habibie & Ainun. Namun, film garapan Faozan Rizal yang dirilis 20 Desember 2012 ini lebih banyak mengisahkan percintaan Habibie dan Sang Istri. Reza Rahadian menjadi Habibie, dan Bunga Citra Lestari memerankan Ainun. Akting mereka menuai pujian, bahkan dari Habibie sendiri.

Hakim Geram ke Saksi di Sidang Korupsi Tol MBZ: Proyek Triliunan Gini kok Main-main

KH Ahmad Dahlan

Akhir tahun 1800-an, kegelisahan Ahmad Dahlan memuncak, lalu berontak. Ia merasa syariat Islam mulai melenceng. Namun, kiai-kiai lain menolaknya, bahkan menuduhnya kafir. Ahmad Dahlan lantas mendirikan Muhammadiyah, agar umat Islam berpikiran maju seiring zaman. Kisah ini terangkum dalam film Sang Pencerah garapan Hanung Bramantyo. Film ini dirilis 8 September 2010.

KH Hasyim Asyari

Pejuang sekaligus pendiri Nahdlatul Ulama dari Jombang, Jawa Timur ini difilmkan dalam Sang Kiai. Aktor senior Ikranegara didapuk memerankan Hasyim Asyari. Dirilis 30 Mei 2013, film ini berlatar masa pendudukan Jepang dan Belanda di Indonesia. Hasyim Asyari memberontak atas nama rakyat dan agama. Konflik pesantren turut mewarnai film garapan sutradara Rako Prijanto ini.

Soegija

Film yang mengangkat tokoh Albertus Soegijapranata ini sempat menuai kontroversi karena dianggap menghadirkan misionaris Kristen. Namun sesungguhnya, film garapan Garin Nugroho ini mengisahkan perjuangan melawan penjajah dari sudut yang berbeda. Soegija berperang dalam diam. Semangat kemanusiaannya patut dicontoh. Film ini dirilis 7 Juni 2012, dan Soegija diperankan Nirwan Dewanto.

Joko Widodo

Ketenaran Gubernur DKI Jakarta ini membuat Azhar Kinoi Lubis tergelitik untuk mengangkatnya dalam film berjudul Jokowi. Film ini mengisahkan hidup Jokowi yang serba susah. Bapaknya hanya seorang tukang kayu. Namun, tekad-tekad inspiratif membawanya menjadi Walikota Surakarta, lalu Gubernur DKI Jakarta. Film yang mendapuk Teuku Rifnu Wikana sebagai Jokowi ini dirilis 20 Juni 2013.

Soe Hok Gie

Akting Nicholas Saputra memerankan Soe Hok Gie, seorang mahasiswa idealis, sangat menonjol. Film Gie dirilis tahun 2005. Keseharian Gie yang terangkum dalam buku Catatan Harian Seorang Demonstran menjadi referensi bagi sutradara Riri Riza. Kecintaan Gie pada buku, keadilan, ilmu, dan alam tergambar dengan baik. "Lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikan," begitu tagline-nya.

Cut Nyak Dhien

Perjuangan pahlawan wanita asal Aceh ini terekam dalam film Tjoet Nja’ Dhien karya sutradara Eros Djarot. Christine Hakim yang didapuk menjadi Cut Nyak Dhien, bisa memainkan perannya melawan Belanda dengan baik. Film yang dirilis tahun 1988 ini pernah memenangkan Piala Citra sebagai film terbaik dalam Festival Film Indonesia tahun itu.

Wolter Monginsidi

Aktor Roy Marten memerankan pemuda Minahasa yang flamboyan namun berani dan nekad ini. Ia begitu getol memerangi Belanda, sampai akhirnya ditembak mati tahun 1949 di usia yang masih sangat muda, yakni 24 tahun. Sutradara Frank Rorimpandaey dan Achiel Nasrun memasukkan kisah itu dalam film Tapak-tapak Kaki Wolter Monginsidi tahun 1982.

Mochamad Toha

Namanya memang tak tercetak besar di buku-buku sejarah. Namun, andil Toha meledakkan gudang mesiu Belanda di Bandung membuat pertahanan sekutu runtuh. Inilah peristiwa Bandung Lautan Api yang terkenal itu. Oleh sutradara Usmar Ismail, peristiwa bersejarah ini dirangkum dalam film Toha, Pahlawan Bandung Selatan dan dirilis tahun 1961. Aktor Ismed M Noor memerankan Toha. (eh)

Dari berbagai sumber

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya