Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
- Pemerintah menilai masyarakat cenderung mengabaikan hak-haknya sebagai konsumen ketika berbelanja di pusat perbelanjaan dan toko ritel, bahkan dalam menerima uang kembalian sekalipun. Sikap ini yang justru dianggap menguntungkan pelaku usaha.
"Masyarakat harus menjadi konsumen yang cerdas dan mandiri untuk mempertahankan haknya. Misalnya, uang kembalian Rp500. Kadang-kadang kasir meminta maaf karena tidak ada uang kembalian. Masyarakat kita banyak yang menerima uang Rp500 tidak dikembalikan," kata Dirjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan, Widodo, di sela acara "Kilas Balik Perlindungan Konsumen" di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat 20 Desember 2013.
Baca Juga :
Kemenkominfo Gelar Kegiatan Chip In "Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya"
"Masyarakat harus menjadi konsumen yang cerdas dan mandiri untuk mempertahankan haknya. Misalnya, uang kembalian Rp500. Kadang-kadang kasir meminta maaf karena tidak ada uang kembalian. Masyarakat kita banyak yang menerima uang Rp500 tidak dikembalikan," kata Dirjen Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan, Widodo, di sela acara "Kilas Balik Perlindungan Konsumen" di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat 20 Desember 2013.
Hal tersebut mengacu kepada pengalamannya saat berbelanja di suatu pusat perbelanjaan dan restoran. Saat itu, pegawai kasir meminta maaf karena tidak bisa mengembalikan uang Rp500. Tetapi, pria ini tetap meminta kembaliannya.
"Masalahnya, bukan nilai Rp500. Tetapi, uang itu dikali berapa kejadian, berapa hari, dan berapa tahun," ungkapnya.
Lalu, masalah lainnya adalah potongan harga. Kala itu, Widodo hendak membeli sandaran leher di salah satu hipermarket. Waktu itu, potongan harganya sebesar Rp20.000. Tetapi, ketika hendak dibayar, Widodo kaget karena harganya tidak berubah, masih di harga yang sama. Dia mengaku protes karena hal itu merupakan upaya mengelabui konsumen.
"Harga dan kasirnya saya foto, lalu saya laporkan," imbuhnya.
Untuk itu, Widodo meminta masyarakat agar bersikap lebih kritis dan bijak ketika membeli barang. Misalnya, barang diskon, pembeli pun dianjurkan untuk meneliti kembali harga barang setelah didiskon dan harga pembayaran di kasir. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Hal tersebut mengacu kepada pengalamannya saat berbelanja di suatu pusat perbelanjaan dan restoran. Saat itu, pegawai kasir meminta maaf karena tidak bisa mengembalikan uang Rp500. Tetapi, pria ini tetap meminta kembaliannya.