Kemenpera - Kementerian PDT Bangun Rumah Murah di Bogor

Contoh rumah murah
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
Aksi UI Tiru AS Gelar Kamp Palestine Solidarity untuk Penghentian Perang di Gaza Banjir Dukungan
- Kementerian Perumahan Rakyat bersama dengan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) akan membangun kompleks perumahan untuk para pegawainya di Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Timnas Indonesia U-23 Raih Tiket Olimpiade Paris

Pembangunan perumahan ini difasilitasi oleh pemerintah dan dapat dimiliki para pegawai dengan memanfaatkan KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang suku bunga rendah dan angsurannya tetap selama masa angsuran.
Kombes Gidion: Penganiayaan Senior kepada Junior Taruna STIP Dianggap Tradisi


Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz, ketika ditemui di Peletakan Batu Pertama Perumahan Pegawai di Kompleks Griya Indah Serpong, Gunung Sindur, Bogor, Jum'at 20 Desember 2013, mengungkapkan, pembangunan iniĀ  merupakan tindak lanjut kerjasama antara Kementerian Perumahan Rakyat dan Kementerian PDT.


"Program pembangunan rumah untuk pegawai ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai PNS/Non PNS dengan memperkecil pengeluaran untuk biaya transportasi," katanya.


Lokasi perumahan Griya Indah Serpong ini, menurut Djan, mudah dijangkau dari Kantor Kemenpera dan Kantor KPDT melalui sarana transportasi Kereta Api Rel Listrik (KRL) dengan waktu tempuh yang relatif pendek.


Lebih lanjut, Djan mengatakan pemenuhan rumah layak huni bagi pegawai merupakan bagian dari program pemerintah untuk mengurangi angka backlog perumahan yang semakin meningkat setiap tahunnya.


Deputi Pengembangan Kawasan Kementerian Perumahan Rakyat, Agus Sumargianto, mengungkapkan pihaknya untuk tahap pertama akan membangun rumah ripe 36 dengan luas tanah 60 meter persegi sebanyak 50 unit.


"Selanjutnya akan kita bangun 70 rumah dengan tipe 36 dengan luas tanah 72," katanya.


Agus mengungkapkan, ke depan, kementerian akan menyiapkan pembangunan rumah sebanyak 500 unit lagi di kawasan serupa namun saat ini masih terkendala permasalahan tanah. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya