Sumber :
- Antara/ Basri Marzuki
VIVAnews
- Selama periode Januari-September 2013, pertumbuhan industri di sektor non migas lebih tinggi dibanding migas. Untuk nonmigas, industri pengolahan tumbuh paling tinggi, yakni mencapai 5,55 persen.
Menteri Perindustrian, M. S. Hidayat, mengatakan, hingga triwulan III-2013, pertumbuhan industri non migas mencapai 6,22 persen
(year on year)
, sedangkan migas mengalami kontraksi sekitar 3,32 persen.
Baca Juga :
Jadi Sorotan Media Asing, Erick Thohir Tegaskan Timnas Indonesia Akan Terus Terbang Tinggi
Dia menjelaskan, selain tingginya konsumsi masyarakat dan meningkatnya ekspor industri, pertumbuhan investasi di sektor industri menyebabkan kinerja sektor manufaktur tetap terjaga.
Pada Januari-September 2013, Kementerian Perindustrian mencatat bahwa nilai investasi melalui Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di sektor industri mencapai Rp38,29 triliun. Nilai tersebut meningkat 0,47 persen dibanding periode sama 2012.
Investasi di sektor industri memberikan kontribusi 40,68 persen dari total investasi melalui PMDN. Sementara itu, nilai investasi melalui Penanaman Modal Asing (PMA) di sektor industri mencapai US$12,43 miliar.
Jumlah tersebut meningkat 44,62 persen dibandingkan periode sama 2012. Investasi sektor industri ini memberikan kontribusi 58,62 persen dari total investasi Januari-September 2013.
Hidayat menambahkan, pertumbuhan sektor industri tidak hanya karena meningkatnya investasi, tapi juga akibat tumbuhnya kegiatan produksi di sektor industri manufaktur.
"Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh kelompok industri logam dasar, besi, dan baja yang mencapai 10,3 persen," kata dia.
Selanjutnya, dia menambahkan, diikuti oleh kelompok industri alat angkutan, mesin, dan peralatannya yang tumbuh 10,04 persen. Kelompok industri barang kayu dan hasil hutan lainnya mencatat pertumbuhan 8,20 persen, dan kelompok industri tekstil, barang kulit, dan alas kaki 6,02 persen.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dia menjelaskan, selain tingginya konsumsi masyarakat dan meningkatnya ekspor industri, pertumbuhan investasi di sektor industri menyebabkan kinerja sektor manufaktur tetap terjaga.