Pertumbuhan Industri Didominasi Sektor Non Migas

Kawasan Industri Palu
Sumber :
  • Antara/ Basri Marzuki
VIVAnews
- Selama periode Januari-September 2013, pertumbuhan industri di sektor non migas lebih tinggi dibanding migas. Untuk nonmigas, industri pengolahan tumbuh paling tinggi, yakni mencapai 5,55 persen.


Menteri Perindustrian, M. S. Hidayat, mengatakan, hingga triwulan III-2013, pertumbuhan industri non migas mencapai 6,22 persen
(year on year)
, sedangkan migas mengalami kontraksi sekitar 3,32 persen.

Pelatih Kiper Persebaya Surabaya Suntikan Semangat untuk Ernando Ari

"Dengan pertumbuhan 6,22 persen, sedikit lebih tinggi dibanding pertumbuhan pada periode sama 2012 yang sebesar 6,21 persen," ujar Hidayat di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin, 23 Desember 2013.
Fakta-fakta Anggota Polresta Manado Tewas di Mampang, Ternyata Ini Penyebabnya


Jadi Sorotan Media Asing, Erick Thohir Tegaskan Timnas Indonesia Akan Terus Terbang Tinggi
Bahkan, pertumbuhan di sektor non migas itu, dia menambahkan, lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,83 persen.

Dia menjelaskan, selain tingginya konsumsi masyarakat dan meningkatnya ekspor industri, pertumbuhan investasi di sektor industri menyebabkan kinerja sektor manufaktur tetap terjaga.


Pada Januari-September 2013, Kementerian Perindustrian mencatat bahwa nilai investasi melalui Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di sektor industri mencapai Rp38,29 triliun. Nilai tersebut meningkat 0,47 persen dibanding periode sama 2012.


Investasi di sektor industri memberikan kontribusi 40,68 persen dari total investasi melalui PMDN. Sementara itu, nilai investasi melalui Penanaman Modal Asing (PMA) di sektor industri mencapai US$12,43 miliar.


Jumlah tersebut meningkat 44,62 persen dibandingkan periode sama 2012. Investasi sektor industri ini memberikan kontribusi 58,62 persen dari total investasi Januari-September 2013.


Hidayat menambahkan, pertumbuhan sektor industri tidak hanya karena meningkatnya investasi, tapi juga akibat tumbuhnya kegiatan produksi di sektor industri manufaktur.


"Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh kelompok industri logam dasar, besi, dan baja yang mencapai 10,3 persen," kata dia.


Selanjutnya, dia menambahkan, diikuti oleh kelompok industri alat angkutan, mesin, dan peralatannya yang tumbuh 10,04 persen. Kelompok industri barang kayu dan hasil hutan lainnya mencatat pertumbuhan 8,20 persen, dan kelompok industri tekstil, barang kulit, dan alas kaki 6,02 persen.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya