31-12-1999: AS Melepas Kendali Terusan Panama

Sebuah kapal melintasi Terusan Panama pada 1914
Sumber :
  • US Library of Congress
VIVAnews
Ahmad Syaikhu: PKS dan Nasdem Siap Bersama-sama Membangun Negeri Ini Lebih Baik
- Pada 14 tahun yang lalu, Amerika Serikat secara resmi menyerahkan kendali Terusan Panama kepada Pemerintah Panama. Penyerahan ini sesuai dengan Traktat Torrijos-Carter pada 1977.

Sri Agustin, Nasabah Mekaar yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

Menurut
Wamenhan Rusia Ditangkap Atas Dugaan Korupsi
The History Channel , serah terima ini disambut meriah rakyat Panama. Terusan sepanjang 50 mil ini merupakan jalur perairan strategis yang menghubungkan Lautan Atlantik dan Samudera Pasifik.


Dibuka pada 15 Agustus 1914, terusan buatan itu selama puluhan tahun dikuasai oleh AS dan telah dilalui lebih dari 922.000 kapal. Pembuatan Terusan Panama ini berawal dari ambisi para pelaut sejak awal 1.500-an untuk bisa mendapat jalan pintas dari Atlantik menuju Pasifik melalui Amerika Tengah.

 

Pada 1523, Kaisar Romawi Suci Charles V memerintahkan survei pembuatan sebuah jalur perairan di Isthmus Panama, namun tidak bisa terlaksana. Ide ini kemudian diteruskan oleh Pemerintah AS semasa periode ekspansi ke Barat dan eksplorasi emas di California pada 1848. AS melihat pembangunan jalur perairan itu sangat strategis bagi kepentingan ekonomi dan militernya. 


Melintasi Terusan Panama jauh lebih efisien dari Atlantik menuju Pasifik. Contohnya, sebuah kapal dari Kota New York di pesisir timur AS menuju San Fransisco di pesisir barat bisa memangkas jarak 7.800 mil dengan melewati Terusan Panama ketimbang harus lewat perairan di ujung selatan benua Amerika.


Proyek massal Terusan Panama baru terwujud pada 1904. Hingga 1913, proyek itu memakan korban 5.600 jiwa dan menghabiskan anggaran US$375 juta. Kendati demikian proyek itu dianggap sebagai salah satu simbol bangkitnya AS sebagai negara adidaya di dunia. 


Pada 1977, setelah hampir 20 tahun muncul protes dari Panama, Presiden AS, Jimmy Carter, dan pemimpin Panama, Jenderal Omar Torrijos, menyepakati dua perjanjian yang menggantikan traktat lama pada 1903. Isinya, AS sepakat menyerahkan kendali atas perairan itu kepada Pemerintah Panama.


Kendati demikian, AS tetap berhak turut campur bila Terusan Panama mendapat ancaman dari pihak luar. Pada Oktober 2006, Panama menyetujui rencana pelebaran perairan itu hingga dua kali lipat dari ukuran sekarang dengan anggaran US$5,25 miliar. Proyek ditargetkan selesai pada 2015 untuk menampung lebih banyak lagi kapal dagang.  


Ibarat jalan tol, kapal-kapal yang melintasi perairan itu harus membayar, tergantung dari ukuran dan volume muatan. Pada Mei 2006, perusahaan Maersk Dellys mencatat rekor pembayaran tertinggi, US$249.165. Pembayaran terendah, yaitu 36 sen, disetor oleh Richard Halliburton, yang berenang di Terusan Panama pada 1928.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya