Berburu Berkah di Gunungan Grebeg Maulud
- VIVAnews/Fajar Sodiq
Empat gunungan itu akhirnya tiba di Masjid Agung sekitar pukul 11.00 dengan diiringi ratusan abdi dalem. Empat gunungan itu adalah Gunungan Jaler, Estri, dan dua Gunungan Anakan. Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, Kanjeng Pangeran Winarna Kusuma menjelaskan, gunungan tersebut berisi berbagai macam hasil bumi dan jajanan pasar.
Keraton Yogyakarta
Sebanyak 5 gunungan yaitu Gunungan Kakung, Gunungan Putri, Gunungan Gepak, Gunungan Pawuhan dan Gunungan Darat. Kelima gunungan ini, langsung diserbu ratusan orang yang ingin memiliki sesaji atau ubo rampe yang ada dalam gunungan setelah usai didoakan di Masjid Gede Kauman.
Upacara kirab Grebeg Maulud sendiri berlangsung mulai pukul 10.00 WIB. Upacara pelepasan gunungan dipimpin langsung GBPH H Yudaningrat, selaku Manggala Yudha Keraton Yogyakarta. Upacara diawali keluarnya iring-iringan prajurit Keraton Yogyakarta yang terdiri dari prajurit Wirobrojo, Ketanggung, Bugis, Daeng, Patangpuluh, Nyutro.
Mereka mengenakan seragam dan atribut beraneka warna sambil membawa senjata tradisional seperti tombak, keris serta senapan kuno. Di belakang pasukan keraton adalah iring-iringan 7 gunungan.
Iring-iringan melewati Siti Hinggil, Pagelaran, dan menuju Alun-alun Utara. Tembakan salvo prajurit kraton mengantar arak-arakan menuju Masjid Gede Kauman.
Setelah tiba di halaman Masjid Gede, Kauman, Yogyakarta, ke 5 gunungan didoakan terlebih dahulu oleh penghulu keraton sebelum diperebutkan. Usai didoakan ratusan orang langsung menyerbu dan berebut gunungan yang berisi hasil bumi tersebut langsung ludes.
Sedangkan dua gunungan yang lain, satu menuju halaman Puro Pakualaman melewati Jalan Panembahan Senopati, Jalan Sultan Agung dan langsung menuju halaman Puro Pakualaman.
Sedang gunungan yang satu, dari Alun-Alun Utara langsung menuju halaman Kepatihan, Pemda DIY melalui Jalan Malioboro, untuk diperebutkan. Gunungan ini langsung ludes diserbu massa.
Dalam kepercayaan jawa, masyarakat yang mendapatkan barang berupa hasil bumi dari gunungan itu akan mendapatkan berkah tersendiri. Sehingga wajar bila acara yang digelar setahun sekali ini selalu mendapat sambutan masyarakat.
“Setiap acara grebeg yang dilaksanakan oleh Keraton Yogyakarta saya selalu hadir dan ingin merebutkan isi gunungan meski harus berdesak-desakan,”kata Budi warga Pundong, Kabupaten Bantul, DIY
Menurutnya, barang-barang hasil bumi yang ada dalam gunungan akan membawa berkah tersendiri bagi dirinya dan keluarganya.
''Saya masih percaya, benda-benda berupa hasil bumi yang ada di gunungan akan membawa berkah bagi kami sekeluarga,'' terangnya
Sementara bagi pedagang yang bisa mendapatkan sesaji tersebut, dipercaya bakal membawa keuntungan tersendiri. Sedangkan bagi petani, bila berhasil mendapatkan sesaji dalam gunungan itu dipercaya hasil buminya akan melimpah.
Lepas dari semuanya itu, upacara tradisi gunungan ini hingga kini masih cukup diminati masyarakat terbukti setiap upacara itu berlangsung selalu dipadati penonton.
Bahkan diantara mereka ada belasan wisatawan asing yang turut menyaksikan jalannya upacara tersebut, mereka tak henti-hentinya mengabadikan acara itu melalui kamera yang mereka bawa. (umi)