Wahana Pemburu Komet 'Rosetta' Hidup Kembali

Rosetta, wahana antariksa pemburu komet besutan ESA
Sumber :
  • americaspace.com
VIVAnews -
Badan Antariksa Eropa (ESA) berhasil menghidupkan kembali wahana antariksa 'Rosetta' yang sudah bertugas sejak tahun 2004 lalu untuk memburu komet-komet di luar angkasa.


Melansir
Space,
Selasa 21 Januari 2014, ESA sempat mengistirahatkan Rosetta sejak tahun 2011 lalu. Tujuannya, menghemat energi sebelum melanjutkan misi terakhirnya. Tapi, tanggal 20 Januari kemarin, ESA kembali membangunkan Rosetta dari tidur nyenyaknya.


"Kita berhasil. Kita bisa mendapatkan sinyal posisi dari Rosetta," kata Andrea Accomazzo, Manajer Operasi Wahana Antariksa Rosetta.


Dia menambahkan, tim ESA telah mengaktifkan Rosetta pada pukul 05.00 EST. Tim juga sudah mengaktifkan sistem pemanas di dalam Rosetta untuk membuatnya hangat setelah tidur dalam waktu panjang.


Azizah Salsha Ungkap Pertemuan Pertama dengan Pratama Arhan, Azizah : Arhan Adalah Pria yang Baik
"Sinyal pertama Rosetta berhasil tertangkap oleh NASA Deep Space Network pada pukul 01.18 EST. Lalu, oleh NASA sinyal itu diteruskan ke Spaca Operations Center ESA di Darmstadt, Jerman," ujar Accomazzo.

Prestige Motorcars Perkenalkan New Tesla Model 3 Highland, Membawa Kesegaran Baru di Indonesia

Posisi terakhir Rosetta "mati suri" adalah ketika berada di orbit planet Jupiter, atau berjarak 800 juta kilometer dari Bumi. Di orbit itu, panel tenaga surya Rosetta tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup, sehingga terpaksa dimatikan untuk menghemat tenaga.
Harga iPhone di iBox Naik Gila-gilaan


"Tim kami sangat tegang ketika detik-detik sebelum Rosetta dihidupkan kembali. Kami sangat bergembira wahana antariksa itu akhirnya berhasil hidup kembali. Ini adalah peristiwa bersejarah dalam dunia penerbangan luar angkasa," kata Fred Jansen, Manajer Misi Rosetta.


Saat ini, Rosetta mulai dipersiapkan untuk menjalan misi terakhir mendekati target Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko. Direncanakan pada bulan Mei 2014, Rosetta sudah masuk ke orbit komet tersebut untuk melakukan penyelidikan.


"Mematikan Rosetta dalam waktu lebih dari satu tahun sangat berisiko besar. Tapi, itu terpaksa dilakukan agar Rosetta bisa sampai pada misi terakhir untuk meneliti Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko," kata Jean Jacques Dordain, Direktur Jenderal ESA. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya