Usia Baru 15 Juta Tahun, Bumi Sempat Dihuni Alien?

Foto Bumi dari luar angkasa yang diambil pada 2013
Sumber :
  • space.com
VIVAnews -
Selama ini, tanda-tanda awal kehidupan di Bumi diyakini telah dimulai sejak 3,8 miliar tahun lalu, yakni 700 juta tahun setelah Bumi berhasil terbentuk.


Namun, temuan baru mengatakan, besar kemungkinan ada peradaban lain yang sempat menghuni Bumi sekitar 15 juta tahun setelah Bumi terbentuk, atau sekitar 4,52 miliar tahun lalu (dengan asumsi usia Bumi adalah 4,54 miliar tahun).


Ketika itu, kondisi Planet Biru yang kita huni sekarang ini jauh lebih "hangat", suhu rata-ratanya sehangat musim panas di Bumi hari ini.


Artinya, kedatangan manusia boleh dikatakan terlambat di alam semesta, yang sudah lebih dulu diisi oleh kehidupan makhluk asing, atau kerap kali disebut
alien,
menurut teori baru.


Teori itu dikemukakan oleh astrofisikawan dari Harvard, Abraham Loeb, dilansir
Dailymail,
1 Februari 2014. Dia yakin, Bumi yang saat itu hangat setelah proses Big Bang sangat mungkin dihuni oleh makhluk hidup lain, sekitar 15 juta tahun setelah terbentuk.


"Ketika alam semesta berusia 15 juta tahun, latar belakang gelombang mikro kosmik
(Cosmic Microwave Background)
Cicipi Mobil Listrik Seres E1 Harga Rp100 Jutaan, Enak dan Gak Sempit
memiliki suhu musim panas yang hangat seperti di Bumi sekarang ini," tutur Loeb pada Space.com

Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

"Jika planet berbatu sudah eksis pada zaman itu, maka CMB akan membuat permukaan di planet itu hangat, meski lokasi di sekitar bintang induk ketika itu tidak layak huni," ungkapnya.
Pemprov Sumut Optimalkan Teknologi Informasi dalam Sukseskan Penyelenggaraan PON 2024


Dia menjelaskan, tak lama setelah proses Big Bang, radiasi latar belakang gelombang mikro kosmik mengisi alam semesta ke setiap arah. Ini adalah sisa-sisa cahaya dari Big Bang yang menyebar selama 14 miliar tahun.


"Planet-planet yang 'bermandikan' radiasi CMB hangat akan sangat mungkin menunjang kehidupan makhluk hidup karena berpotensi memiliki cairan di permukaan setelah evolusi beberapa juta tahun," jelas Loeb. (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya