Mengintip Museum "Pembantai" Warga Italia

Bangkai Pesawat di Museum for The Memory Of Ustica
Sumber :
  • Atlas Obscura

VIVAlife -  Sebuah bangkai pesawat terbang terpajang di museum di Bologna, Italia. Museum yang bernama Museum for The Memory Of Ustica ini dibangun untuk memamerkan bangkai pesawat dari tragedi yang pernah membuat Italia memasuki masa kelamnya.

Perkembangan Terbaru Pengobatan TBC Resisten Obat, Bikin Cepat Sembuh dengan Obat Ini!

Adalah Aerolinee Itavia Flight 870, bangkai pesawat yang dipajang dalam museum ini dimana pesawat tersebut dijadwalkan terbang dari Bologna ke Palermo. Sayangnya pesawat tersebut meledak dalam perjalanan dan membunuh 81 penumpangnya seketika.

Alasan Nikita Willy Biarkan Baby Issa Makan Sambil Ngantuk

Dilansir laman Atlas Obscura, tragedi yang dikenal hingga sekarang sebagai "Strage Di Ustica" atau Pembantai Ustica ini merupakan tragedi yang dipenuhi tanda tanya. 

Pasalnya pihak pemerintah meyakini bahwa penyebab pesawat tersebut meledak karena terkena peluru misil dari pihak yang ingin memicu perang. Namun, melalui investigasi yang mendalam diduga pesawat tersebut meledak karena misil yang diluncurkan oleh pihak milter Italia sendiri.

Nikita Mirzani Bongkar Kelakuan Pasangan yang Posesif: Sindir Rizky Irmansyah?

Museum ini tak hanya berisikan bangkai pesawat yan berhasil dikumpulkan oleh pihak pemerintah, terapi juga beberapa barang milik penumpang. Selain itu pihak museum juga memasang 81 kaca yang menyembunyikan speaker, dimana speaker ini digunakan untuk menyiarkan suara bisikan yang berupa pesan.

Sebenarnya museum ini dapat dikatakan sebagai museum yang kontroversial, karena mengizinkan pengunjung untuk berjalan dekat bangkai pesawat. Banyak museum yang memberikan pengunjung informasi mengenai momen tragis, namun tak banyak museum yang benar-benar menampilkan barang dari momen tragis tersebut.

Tampaknya Museum for The Memory Of Ustica justru malah menunjukkan sisi kekejaman dari kehilangan nyawa dibanding upaya menunjukkan sisi cerita sebenarnya dari tragedi tersebut. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya