Sumber :
- Antara/ Puspa Perwitasari
VIVAnews
– International Foundation for Electoral Systems (IFES) asal Washington DC, Amerika Serikat, bekerjasama dengan Lembaga Survei Indonesia (LSI) melansir hasil survei tentang pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai Pemilu 2014, Selasa 11 Februari 2014.
Survei menunjukkan masih banyak warga yang belum tahu kapan pemilu akan dilaksanakan, padahal pemilihan legislatif tinggal dua bulan lagi, yakni 9 April 2014. “Sebanyak 54 persen responden belum mengetahui tanggal pemilu,” kata Direktur Applied Research IFES, Rakesh Sharmadalam, di Jakarta.
IFES-LSI juga menanyakan aspek-aspek tertentu mengenai Pemilu 2014 secara lebih spesifik. Hasilnya, masyarakat paling banyak tidak tidak tahu soal visi, misi, dan program partai politik. Sebanyak 79 persen responden mengatakan masih butuh banyak informasi mengenai hal tersebut.
Dari survei lanjutan, sebagian besar responden juga banyak tidak tahu mengenai calon anggota legislatif yang akan mereka pilih.
Survei juga menunjukkan, 57 persen masyarakat mengandalkan informasi dari televisi. “Tapi mereka tidak mempercayai keseluruhan informasi dari televisi. Mereka tahu, banyak televisi yang dimiliki para politisi,” kata Rakesh.
Warga juga mendapat informasi soal pemilu dari tokoh masayarakat seperti Ketua RT, RW, Lurah, dan petugas kelurahan. “Maka kami berharap tokoh masyarakat lebih intens melakukan sosialisasi pemilu pada masyarakat,” ujar Rakesh.
Ketua KPU Husni Kamil Manik mengatakan anggota KPU di seluruh Indonesia akan terus bergerak melakukan sosialisasi masif. “Kami yakin masyarakat yang mengikuti pemilu lebih dari 75 persen. Kami juga telah menyiapkan undangan untuk setiap masyarakat karena masih banyak warga yang tidak mau datang ke TPS kalau tidak mendapat undangan,” kata dia. (umi)
Halaman Selanjutnya
Dari survei lanjutan, sebagian besar responden juga banyak tidak tahu mengenai calon anggota legislatif yang akan mereka pilih.