Pengakuan Mantan Pembalap Indonesia Tolak "Bajakan" Malaysia

Media Visit Partai Gerindra ke VIVA.co.id
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
- Rasa cinta dan bangga terhadap tanah air, hal itu menjadi satu-satunya alasan bagi mantan pembalap Indonesia, Moreno Soeprapto, pernah mengabaikan sebuah tawaran mengiurkan.


Reno, begitu dia biasa disapa, mengaku sempat ditawari bergabung dengan tim balap A1 Malaysia pada 2004. Tak tanggung-tanggung, mereka sampai berani memberi bayaran USD40 juta agar adik kandung dari Ananda Mikola itu mau membela negeri Jiran.


Sadar ajakan tersebut sangat sayang untuk dilewatkan, namun Reno tetap menolak. Alasannya, Reno enggan mengganti kewarganegaraan. Diketahui di pentas A1, pembalap yang tampil haruslah berasal dari tim peserta.
Klasemen MotoGP 2024: Menang di Jerez, Pecco Bagnaia Ancam Posisi Jorge Martin


Riwayat Rio Reifan Kesandung Kasus Narkoba, Sudah Lima Kali
"Saya mau dibeli oleh Malaysia pada 2004. Mereka siap bayar 40 juta dollar. Tapi saya katakan tidak. Sejelek-sejeleknya, saya percaya Indonesia tetap bisa jadi lebih baik dari Malaysia dengan Petronas-nya," kata Reno saat berkunjung ke kantor
VIVAnews.

Rocky Gerung Minta Anies Jangan Nyagub Lagi: Itu Lebih Bermutu, Ngerti Etika Politik
"Saat itu Malaysia tak punya pembalap. Jadi mereka mau ambil saya karena sama-sama rumpun Melayu," sambung pria 31 tahun itu.

Sudah berhenti membalap sejak 2008 lalu, Reno sekarang merintis karier di dunia politik. Pada Pemilu 2014 nanti, dia maju sebagai calon anggota legistatif (Caleg) DPR RI dari Partai Gerindra untuk daerah pemilihan Malang. Membangitkan dunia olahraga di tanah air adalah salah satu misi yang ingin dicapai Reno jika nanti terpilih menjadi wakil rakyat.


Selama membalap, sejumlah prestasi mampu ditorehkan oleh Reno di antaranya adalah menjuarai Formula BMW Asia di Shanghai pada 2004. Pada 2006 dan 2007, Reno pun sempat didapuk untuk membela tim A1 Indonesia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya