Studi: Puluhan Juta Anak Indonesia Tak Punya Akta Lahir

Ilustrasi Ibu dan Bayi
Sumber :
  • istock
VIVAlife
Tanda Tanya Masa Depan Shayne Pattynama
- Akta kelahiran bukanlah secarik kertas yang sepele. Keberadaannya jadi ujung tombak masa depan seseorang. Namun sayang, jutaan anak Indonesia justru tak memiliki itu.

All Eyes on Rafah Menggema di Media Sosial, Ini 4 Seruan Fenomenal Dukung Palestina

Penelitian dari Baseline Study on Legal Industry melaporkan, 50 juta anak Indonesia di bawah usia 18 tahun, tidak terdata memiliki akta kelahiran. Padahal, dokumen itu berpengaruh pada perolehan pendidikan, pelayanan kesehatan, dan masyarakat lainnya.
Resmi! WOOK Global Technology Luncurkan Produk TWS dan Poweerbank Terbaru dengan Harga Terjangkau 


Pentingnya akta kelahiran memiliki kontribusi besar bagi warga kurang mampu. Dari 30 persen warga termiskin, pria dan wanita yang memiliki akta kelahiran, dapat tertolong untuk menyelesaikan pendidikan 12 tahun.

"Ini terjadi karena proses pembuatan akta itu butuh waktu berhari-hari, sehingga mereka enggan bolak-balik ke kantor layanan, jaraknya jauh atau bisa jadi karena mereka tidak tahu caranya," kata Santi Kusumaningrum, Co-Director Pekka (Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) di Jakarta, Kamis, 27 Februari 2014.

Proporsi terbesar anak yang tidak memiliki akta kelahiran ada pada kelompok di atas usia satu tahun, yakni sebesar 50 persen. Temuan ini penting, karena upaya memperoleh akta kelahiran bagi anak di atas usia satu tahun semakin rumit.

Penelitian diproduksi oleh Australia Indonesia Partnership for Justice, bersama dengan Pusat Kajian Perlindungan Anak (Puskapa) UI, Pekka, dan Family Court of Australia. Tujuannya untuk pembangunan sosial anak-anak Indonesia, sekaligus menguraikan berbagai tantangan yang dihadapi oleh anak-anak rentan.

Usai diterbitkannya data penelitian ini, rencananya, pihak Australia Indonesia Partnership for Justice akan terus berkomitmen untuk membantu pemerintah Indonesia dari sisi teknis penanganan. Akan ada pengembangan model-model intervensi program, yang selama ini luput dari perhatian pemerintah. (art)
Ilustrasi anak gemuk/obesitas.

Konsumsi Gula Sesuai Anjuran Tetap Bisa Bikin Anak Obesitas, Jika...

Gula tambahan harus dihindari khususnya bagi anak-anak karena jika dikonsumsi secara berlebihan bisa menyebabkan risiko diabetes hingga obesitas. Berapa takarannya?

img_title
VIVA.co.id
29 Mei 2024