14-4-88: Pasukan Uni Soviet Mundur dari Afganistan

Pasukan Uni Soviet di Afghanistan.
Sumber :
  • REUTERS
VIVAnews
- Pada 26 tahun yang lalu, Uni Soviet sepakat memulangkan pasukannya dari Afganistan setelah sembilan tahun menduduki negara itu.


Komitmen Soviet itu dinyatakan secara tertulis di markas umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, Swiss, setelah melalui perundingan yang melibatkan Amerika Serikat (AS), Pakistan, Afganistan, dan Uni Soviet. 


Selama menduduki Afganistan sejak 1979, Uni Soviet mendapat perlawanan tangguh dari kelompok pejuang Mujahidin, yang mendapat bantuan logistik dan persenjataan dari AS.


Stasiun berita
BBC
mengungkapkan, perundingan yang melibatkan para perwakilan dari empat negara itu membutuhkan perjuangan yang sangat berat. Bahkan seorang pejabat PBB sempat menyatakan, "Membuat mereka sepakat untuk berunding ternyata hampir sama susahnya saat mengusulkan perjanjian untuk kali pertama kepada mereka."


Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United
Setelah melalui perundingan yang alot, Soviet akhirnya bersedia menarik mundur pasukan dari Afganistan. Sebaliknya, Afganistan harus menjamin para gerilyawan Mujahidin untuk tidak melakukan serangan selama penarikan mundur berlangsung.

Rumah di Bangkalan Hancur Usai Petasan Meledak, 3 Orang Jadi Korban

Soviet menuntaskan penarikan mundur pasukan dari Afganistan pada Februari 1989. Namun konflik di Afganistan berlanjut menjadi perang saudara. Kekerasan di Afganistan masih berlangsung hingga kini saat AS melancarkan perang melawan terorisme di negara itu sejak 2001. (eh)
Kronologi Siswi SMAN 1 Cisaat Meninggal Dunia saat Jalani Seleksi Paskibra

Politisi DPP PKB, Daniel Johan

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024