Sumber :
- REUTERS
VIVAnews
- Pada 26 tahun yang lalu, Uni Soviet sepakat memulangkan pasukannya dari Afganistan setelah sembilan tahun menduduki negara itu.
Komitmen Soviet itu dinyatakan secara tertulis di markas umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, Swiss, setelah melalui perundingan yang melibatkan Amerika Serikat (AS), Pakistan, Afganistan, dan Uni Soviet.
Selama menduduki Afganistan sejak 1979, Uni Soviet mendapat perlawanan tangguh dari kelompok pejuang Mujahidin, yang mendapat bantuan logistik dan persenjataan dari AS.
Stasiun berita
BBC
mengungkapkan, perundingan yang melibatkan para perwakilan dari empat negara itu membutuhkan perjuangan yang sangat berat. Bahkan seorang pejabat PBB sempat menyatakan, "Membuat mereka sepakat untuk berunding ternyata hampir sama susahnya saat mengusulkan perjanjian untuk kali pertama kepada mereka."
Setelah melalui perundingan yang alot, Soviet akhirnya bersedia menarik mundur pasukan dari Afganistan. Sebaliknya, Afganistan harus menjamin para gerilyawan Mujahidin untuk tidak melakukan serangan selama penarikan mundur berlangsung.
DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya
Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang
VIVA.co.id
20 April 2024
Baca Juga :