KPK Telusuri Tambang Batubara Anas Urbaningrum

Anas Urbaningrum
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVAnews
Mahasiswa UI Kaget UKT Naik 10 Kali Lipat, Ini Penjelasan Kampus
- Bupati Kutai Timur, Isran Noor, mengaku dicecar penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi mengenai persoalan kepemilikan izin tambang batu bara terkait Anas Urbaningrum.

Terpopuler: Klasemen Akhir Premier League, Pesan Firman Utina untuk Bos Borneo FC

"Saya dimintai keterangan terkait dengan TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang) terhadap Anas, yaitu mengenai persoalan keterkaitan dengan kepemilikan izin tambang batu bara," kata Isran, usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Kamis 17 April 2014.
Ingin Anak Ketiganya Bershio Naga, Jessica Iskandar Jalani Program Bayi Tabung


Dia mengatakan, tambang yang ditanyakan penyidik dikelola PT Arina Kotajaya. Tambang yang terletak di Kecamatan Kongbeng dan Bengalon, Kutai Timur itu memiliki luas hingga 10.000 hektar.

Namun menurutnya, tidak ada nama Anas dalam surat izinnya. "Kalau saya lihat si pemiliknya, itu tidak ada nama Anas di situ. Di situ namanya Saripah , satu lagi Nur Fauziah. Jadi tidak ada nama Anas di situ," ungkapnya.

Dia menambahkan, penyidik juga menanyakan bagaimana tugas bupati terkait pemberian izin untuk tambang batubara. Dia memastikan tidak ada kesepakatan di luar pekerjaan, dan membantah pernah menerima uang atau barang dalam mengeluarkan izin.

Menurutnya, ada sebuah proses standar yang harus dilalui sebelum dia mengeluarkan surat izin untuk tambang. Tapi Isran menegaskan, dia tidak memberikan izin kepada PT Arina Kotajaya, yang diduga milik Anas, karena sama-sama merupakan kader Demokrat.

"Itu namanya prasangka yang belum pas. Saya melakukan pelayanan kepada siapa saja, saya tidak melihat dia satu partai, atau berasal dari mana. Perlakuannya sama, satu standar," katanya.

Sementara Anas juga membantah mempunyai tambang batubara di Kutai Timur. "Kan sudah pernah saya bilang, saya pernah beli tambang di Pasar Rumput. Selain di pasar rumput, saya belum pernah beli tambang," katanya.

Bahkan Anas mengaku tidak mengenal PT Arina Kotajaya, ataupun sejumlah nama yang disebut Isran Noor ada di dalam surat izin tambang itu, yakni Saripah dan Nur Fauziah.

"Yang saya kenal Syarifah tapi gelar, Syarifah Nurhayati Assegaf (Ketua Fraksi Partai Demokrat), itu saya kenal, tapi kan nama aslinya Nurhayati Assegaf, panggilannya saja Syarifah," ujarnya. (umi)
Tim evakuasi helikopter jatuh yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi

Presiden Iran Korban Tewas Kecelakaan Helikopter, Ada Benturan Keras di Jenazah Awak Pesawat Jatuh

Peristiwa jatuhnya helikopter yang diawaki rombongan Presiden Iran Ebrahim Raisi jadi sorotan dunia. Berita terkait hal itu mendominasi jajaran terpopuler News VIVA.

img_title
VIVA.co.id
21 Mei 2024