Ini yang Terjadi Saat Keracunan Zat Pembersih Toilet

Ilustrasi Racun atau Zat Beracun
Sumber :
  • iStock

VIVAlife - Pemberitaan mengenai salah satu tersangka kasus kekerasan seksual di Jakarta International School yang diduga bunuh diri mendominasi media massa. . Dia diduga menenggak zat pembersih toilet. Saat ditemukan, masih tersisa cairan di mulut tersangka.

Kendati penyebab kematian AZ belum jelas. Diduga, tersangka meninggal karena keracunan klorin, zat kimia yang umum terdapat dalam cairan pembersih lantai atau toilet. Zat kimia ini merupakan salah satu zat berbahaya.

Klorin yang bereaksi dengan air di dalam dan atau di luar tubuh membentuk asam hidroklorida dan asam hipoklorit. Keduanya sangat beracun.

Jika terhirup, klorin bisa menyebabkan gangguan pernapasan. Karena, uap klorin yang terhirup bisa menyebabkan pembengkakan pada saluran pernapasan. 

Ketika terkena kulit, bisa menyebabkan iritasi dan dalam jumlah banyak, klorin bisa mengakibatkan nekrosis atau lubang pada kulit dan jaringan di bawahnya. Karena itu, dianjurkan mengenakan sarung tangan saat membersihkan lantai atau toilet menggunakan cairan pembersih.

Sementara itu, jika tertelan, akibatnya bisa fatal.

Lupakan Kekalahan dari Qatar, Timnas Indonesia U-23 Harus Fokus Benamkan Australia

"Klorin itu racun yang sangat keras," terang dr Narulita Dewi SpKFR. "Jika tertelan bisa menyebabkan perubahan berat pada kadar asam darah atau keseimbangan pH darah yang mengakibatkan kerusakan di semua organ tubuh," sambungnya. 

Selain itu, zat klorin akan segera menyerang saluran pencernaan yang mengakibatkan luka bakar di saluran makanan, nyeri perut yang parah serta muntah darah. 

5 Fakta Menarik Jelang Duel Bayern Munich vs Arsenal di Liga Champions

"Lebih parah lagi, klorin bisa menyerang jantung dan menyebabkan collapse," jelas dr Narulita kepada VIVAlife. 

Lalu, apa yang harus Anda lakukan jika menemukan seseorang keracunan zat klorin? dr. Narulita menganjurkan untuk segera mencari bantuan medis. 

Seminggu Setelah Kepergian, Istri Babe Cabita Disebut Masih Sering Melamun

"Keracunan klorin harus segera ditangani tenaga medis profesional," katanya. 

Namun, jika klorin terkena di tubuh bagian luar, seperti kulit atau mata, segera bersihkan dengan banyak air selama minimal 15 menit. "Jika terhirup, segera pindahkan ruang ke udara segar," tuturnya. (art)

Polusi Udara Jakarta

Hari Kedua Pasca-Libur Lebaran, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kelima di Dunia

Kualitas udara di DKI Jakarta menjadi yang terburuk kelima di dunia pada hari kedua pasca-liburan Idul Fitri, Rabu pagi.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024