Golkar Yogya Tetap Ingin Kalla Capres

VIVAnews - DPD Golkar Yogyakarta masih berencana menggalang DPD I untuk melakukan evaluasi kritis. Sebuah pertemuan di Bandung, 18 April 2009, pun dirancang sebagai ajang konsolidasi.

"Kami akan lakukan evaluasi dengan mengundang DPD yang sepaham," kata Ketua DPD I Yogya, Gandung Pardiman, kepada wartawan usai Rapat Konsultasi Nasional di Kantor DPP Partai Golkar, Kamis malam, 16 April 2009.

Pertemuan itu, kata Gandung, akan melakukan mengevaluasi secara menyeluruh terhadap hasil pemilu legislatif. "Kenapa Golkar kalah seperti ini," ujarnya. Sebelumnya, Gandung mengatakan akan menggelar evaluasi kritis di Kalimantan, 19 April 2009.

Gandung juga menyesalkan sikap Ketua Umum Partai Golkar yang tidak percaya diri untuk maju sebagai calon presiden. Dalam analogi Gandung, Kalla diibaratkan seperti melakukan kawin siri. "Jelas tanda tangan (bersedia jadi capres), kemudian cabut begitu saja. Harus ada talak satu dan dua dulu," ujar Gandung.

Kalla diangkap mengingkari Kesepakatan Yogyakarta yang ditandatangani 14 Maret lalu. Kesepatan yang didukung 33 DPD Partai Golkar Provinsi itu berisi tiga tekad, yang di antaranya adalah menempatkan Jusuf Kalla sebagai calon
presiden dari Golkar pada pemilu 2009. 

Realme Menyapa Pengguna Lewat WhatsApp
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers APBN KITA Edisi April 2024, di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 26 April 2024

Sri Mulyani Buka Suara soal Harga Sepatu Rp 10 Juta Kena Pajak Rp 31 Juta

Viral di media sosial seorang pria mengeluhkan dirinya dikenakan biaya bea masuk Rp 31 juta untuk harga sepatu Rp 10 juta.

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024