VIVAnews - Puluhan warga penerima bantuan langsung tunai (BLT) yang sudah berlangsung selama tiga hari, harus dikenai biaya administrasi tambahan oleh petugas desa yang jumlah tidak sedikit, antara Rp 15-50 ribu.
"Katanya itu syarat kalau mau dapat BLT, dan karena dipotong Rp 50 ribu, saya cuma nerima Rp 150 ribu," kata Tarkam, salah seorang warga Blanakan.
Petugas yang memotong uang tersebut mengaku uang tersebut untuk mengganti biaya administrasi perubahan persyaratan. "Karena, persayaratan yang lama sudah tidak berlaku lagi," ujarnya.
Sementara, Kepala Desa Blanakan, Agus Nurani membantah anak buahnya terlibat melakukan pemungutan liar dana BLT ke masyarakat. "Kami belum terima informasi itu, tapi kalaupun ada akan kami tindak," kata Agus.
Informasi yang dihimpun VIVAnews, selain di Kecamatan Balanakan, dugaan pungli BLT juga terjadi di Kecamatan Ciasem, dan Kali jati, dengan modus hamper sama.
Laporan: Inin Nastain | Subang
VIVA.co.id
6 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Vertical Livestreaming telah menjadi tren populer di YouTube, memungkinkan para pengguna untuk menjangkau lebih banyak penonton potensial di platform ini.
WhatsApp telah menjadi salah satu aplikasi chatting paling populer di dunia, tetapi bagi sebagian orang, fitur yang disediakan oleh versi resminya masih terbatas
Siap-siap Tergoda! Bocoran Terbaru Google Pixel 8a Tawarkan Performa dan Kamera Luar Biasa
Gadget
10 menit lalu
Berbagai bocoran informasi Google Pixel 8a terus bermunculan, memberikan gambaran yang lebih jelas terkait spesifikasi mengenai smartphone terbaru dari Google ini.
Pocophone X5 merupakan ponsel yang menarik perhatian karena kombinasi antara harga yang terjangkau dan spesifikasi yang kompetitif hadir dengan desain yang cukup menarik
Selengkapnya
Isu Terkini