Sumber :
- urbika.com
VIVAnews
- Setiap Ramadan hingga Lebaran permintaan barang-barang konsumsi selalu meningkat. Kondisi ini tampaknya sudah menjadi ritual tahunan di Indonesia.
Tentu, peningkatan ini tidak akan disia-siakan oleh para produsen untuk mengeruk keuntungan lebih menjelang hari besar umat Islam. Ini juga yang dirasakan oleh salah satu produsen
consumer goods
terbesar di Indonesia, PT Unilever Indonesia Tbk.
Presiden Direktur Unilever Indonesia, Maurits Lalisang, dalam acara konferensi pers di Jakarta, Rabu 4 Juni 2014, mengungkapkan, momentum Ramadan dan Lebaran ini merupakan momen yang kritikal.
"Menjelang Lebaran dan puasa adalah masa yang kritikal. Karena itu, dalam tiga bulan total volume penjualan bisa naik 35-40 persen," katanya.
Perseroan, menurut dia, mencermati betul kondisi ini karena merupakan momen satu kali dalam satu tahun yang tidak boleh dilepas. Menurut dia, Lebaran dan Ramadan, jika sudah terlewat tidak akan datang kembali.
Bahkan, Maurits mengaku turun langsung dalam memimpin operasi Lebaran ini. Dia mengatakan, sudah ada patokan berapa karton barang yang harus disediakan di toko ataupun supermarket.
Baca Juga :
Aksi UI Tiru AS Gelar Kamp Palestine Solidarity untuk Penghentian Perang di Gaza Banjir Dukungan
Dia menjelaskan, oleh karena itu, pihaknya mematok stok barang per toko khusus untuk Lebaran. Selain stok, Maurits juga mengatakan, pihaknya memperhatikan aspek lain, salah satunya alat distribusi seperti mobil dan kereta. Selain itu, keberadaan sopir menjadi perhatian penting.
"Kami perhatikan semua, sopir, mobil, hingga kereta api. Kami tidak mau mengecewakan masyarakat yang ingin membeli produk kami di seluruh Indonesia," ujarnya. (art)
Halaman Selanjutnya
"Kami perhatikan semua, sopir, mobil, hingga kereta api. Kami tidak mau mengecewakan masyarakat yang ingin membeli produk kami di seluruh Indonesia," ujarnya. (art)