Arif Poyuono Laporkan Pertemuan Petinggi Polri dan Tim Joko Widodo

Poster Raksasa Anti Korupsi di Mabes Polri
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews
- Ketua FSP BUMN Bersatu, Arif Poyuono akan melaporkan petinggi Polri berinisial BG kepada Kapolri Jenderal Polisi Sutarman, Senin siang ini, 9 Juni 2014. Laporan terkait pertemuan petinggi Polri berinisial BG dengan tim sukses Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan Trimedya Panjaitan.


"Benar jam satu siang, laporan ke kapolri. Karena pangkatnya tinggi tidak mungkin ke Propram," kata Arif Puyuono kepada
VIVAnews
.

Terpopuler: Komentar Pelatih Oxford United, Timnas Indonesia Bisa Lolos ke Olimpiade

Disampaikan Arif, dia akan meminta konfirmasi langsung kepada Jenderal Sutarman terkait keterlibatan anak buahnya yang bertemu tim sukses Joko Widodo-Jusuf Kalla di restauran Sate Senayan, Menteng, pada Sabtu 7 Juni 2014/
Brisia Jodie Mengaku Resah Tak Ada Panggilan Job Selama 3 Tahun: Ada Orang yang Kurang Suka Sama Aku


Kearifan Masyarakat Bali Sejalan dengan Semangat World Water Forum ke-10
"Kami akan meminta Kapolri memanggil Budi Gunawan, terkait pertemuan yang bersangkutan denga timses Jokowi-JK. Ini patut dicurigai," katanya.

Meski selama ini BG mengelak, tapi dengan pertemuan mantan kapolres Jakarta Utara ini dengan tim sukses Joko Widodo adalah fakta adanya keterlibatan petinggi Polri di politik.


"Ini nyata-nyata, dia dengan Trimedya makan bersama. Ini kan ada dugaan keterlibatan, terlihat juga ada pengusaha. Desas-desus pengerahan pengusaha untuk mendukung Jokowi melalui petinggi Polri menjadi jelas," katanya.


Terkait pertemuan ini, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie membenarkan. Namun, pertemuan Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian Komisaris Jenderal Budi Gunawan dengan Trimedya Panjaitan tidak disengaja.


"Kan pertemuannya di tempat terbuka, makanya ada masyarakat yang melihat. Polisi bisa bertemu siapa saja di tempat terbuka," ujar Ronny.


Ia menyatakan, pertemuan Budi Gunawan dan Trimedya Panjaitan adalah pertemuan yang tidak direncanakan dan bukan karena urusan politik praktis. "Hanya karena kenal. Tidak ada janji bertemu di situ," kata Ronny.


Sebelumnya Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane menyayangkan adanya pertemuan elite Polri dengan Tim Sukses Joko Widodo-Jusuf Kalla yang diselenggarakan di ruang publik. Pertemuan itu dianggap bisa mengganggu netralitas Polri dan membuat polarisasi antaraparat keamanan di Pilpres 2014.


"Polarisasi yang muncul itu seolah-olah Polri mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla dan TNI mendukung Prabowo-Hatta. Soalnya selama ini isu yang dimunculkan adalah babinsa-babinsa seolah-olah dikerahkan untuk mendukung Prabowo-Hatta," kata Neta.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya