Joko Widodo Jelaskan Kertas di Kantong Jas

Debat Capres-Cawapres 2014 di Balai Sarbini, Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
- Calon Presiden Joko Widodo menyelipkan secarik kertas di kantong jas sebelah kanan yang dia kenakan pada acara debat calon presiden dan calon wakil presiden yang digelar di Balai Sarbini, Senin malam, 9 Juni 2014.


Awalnya orang mengira kertas yang diselipkan Joko Widodo itu adalah contekan pidato yang akan digunakan di acara debat.


Usai debat capres, Joko Widodo membantah secarik kertas dalam jasnya adalah contekan. Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan, kertas itu merupakan catatan doa yang dititipkan ibunya sebelum berangkat ke acara debat.
Nikita Mirzani Nilai Kelakuan Lolly Semakin Memperburuk Keadaan


Beredar Foto Sempat Bertemu PM Israel Netanyahu, Gus Yahya: Pertemuan Diplomatik
"Mana contekan? ini bukan contekan, ini surat doa dari ibu saya," kata Joko Widodo sambil memperlihatkan secarik kertas yang diduga contekan.
Tangan Diborgol, Pengemudi Fortuner Arogan Ngaku Adik Jenderal Tertunduk Lesu di Kantor Polisi

Mantan Wali Kota Solo itu kemudian membuka lipatan kertas berukuran 5x10 centimeter dan memperlihatkan kepada wartawan untuk di foto.


Pantauan
VIVAnews
, secarik kertas yang ditunjukkan Joko Widodo berisiĀ  tulisan huruf Latin dan huruf Arab. Huruf Arab dalam catatan itu tidak terlalu rapi, dan diduga merupakan tulisan tangan.


Tulisan Arab yang dibawa Joko Widodo itu merupakan doa untuk memudahkan lisan untuk mendebat pernyataan lawan. Bunyi tulisan itu adalah
"Rabbis rahlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaani yafqahu qaulii'"
.


Berdasarkan catatan dari berbagai sumber yang dihimpun, doa itu ada di dalam Alquran Surat Thoha ayat 25-26. Ayat itu menceritakan Nabi Musa yang kala itu lidahnya sedikit gagap, namun harus berhadapan dengan ayah angkatnya sendiri yang mengasuh dia sejak kecil, yakni Raja Firaun.


Kemudian Nabi Musa meminta agar Allah memperlancar lidahnya untuk berdebat dengan Firaun kala itu.


Secara makna doa tersebut merupakan permintaan kepada Tuhan agar memberikan kelapangan dada dan kelancaran berbicara. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya