Pengusaha Tiket Sudah Melihat Gejala Kerugian Mandala

Logo Baru Maskapai Tigerair Mandala
Sumber :
  • VIVAnews/Arie Dwi Budiawati
VIVAnews
- Maskapai Mandala Airlines yang beroperasi dengan
brand
Tigerair Mandala, resmi mengumumkan pemberhentian kegiatan bisnis mereka. Penerbangan dengan Mandala akan diberhentikan pada 1 Juli 2014.


Situasi ini tentu menimbulkan banyak pertanyaan bagi mereka yang berhubungan dengan bisnis penerbangan, terutama para pengusaha travel.


Ketua Bidang Ticketing Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (Aspindo) Pauline Suharno, kepada
VIVAnews,
Kamis 19 Juni 2014, mengungkapkan, secara resmi pihaknya baru mendapatkan informasi dari media.


"Mandala belum memberikan informasi kepada kami. Kami baru tahu dari rilis yang diberikan kepada wartawan," katanya.
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Curiga Pelaku Lebih dari 1 Orang


Terjadi Lagi Kasus Suami Bunuh Istri, Kali Ini di Karimun Kepulauan Riau
Pauline mengungkapkan, asosiasi akan berusaha untuk menemui manajemen Mandala guna menanyakan deposit yang disetor anggotanya serta tiket yang sudah dikeluarkan. Dia berharap, dalam waktu dekat akan ada kejelasan mengenai hal ini.

Ekonomi Global Semakin Seram, Erick Thohir Ungkap Sudah Mulai Terjadi Perang Tarif

Sudah diperingatkan


Dia menjelaskan, deposit diwajibkan minimal Rp10 juta untuk sekali transaksi. Menurut dia, jika ini habis, harus diisi lagi dengan nominal yang sama.


Pauline memaparkan, Aspindo belum mendapatkan jumlah pasti berapa deposit dari anggotanya yang ada di Mandala. Namun, dia menuturkan, jumlah itu tidak akan terlalu besar.


Alasannya, ungkap Pauline, karena asosiasi telah melihat gejala-gejala "sakit" yang diderita Mandala.


Dia menuturkan, sejak maskapai yang bekerja sama dengan Tigerair ini mengurangi rute penerbangan, asosiasi sudah mengeluarkan anjuran.


Menurut Pauline, asosiasi menganjurkan kepada para anggotanya untuk tidak menaruh deposit terlalu besar di tiket Mandala. Selain itu, para anggota diingatkan agar tidak mengambil tiket yang jaraknya terlalu jauh dengan tanggal pemesanan.


"Kami anjurkan yang rentangnya dua minggu saja jangan sampai satu bulan," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya