Demokrat-Golkar Tak Sepakat Soal Cawapres

VIVAnews - Partai Golongan Karya memutuskan meninggalkan koalisi dengan Partai Demokrat. Perceraian ini akibat kedua partai itu tidak sepakat dalam salah satu butir draf koalisi.

Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum membenarkan bahwa kedua partai sebelumnya sudah sepakat untuk membangun koalisi baik di pemerintahan maupun di parlemen. Atas dasar itu, dilakukan pembicaraan awal antara pimpinan Demorat dan Golkar.

Menurut Anas, pembicaraan kemudian dilanjutkan lebih substantif oleh tim negosiasi kedua partai. Pertemuan yang digelar pada 21 April siang itu, lanjut Anas, Golkar mengajukan draf koalisi.

"Pada prinsipnya, semua butir pada draf tersebut sudah disepakati, kecuali satu hal, yaitu berkaitan dengan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden," kata Anas saat jumpa pers di kediaman Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, di Puri Cikeas, Bogor, Rabu 22 April 2009.

Anas menjelaskan, pertemuan Demokrat dan Golkar mengalami jalan buntu karena belum ada kesepakatan apakah Golkar akan mengajukan satu cawapres atau beberapa nama.

"Karena belum tercapai kesepakatan di dalam butir tersebut maka masing-masing tim bersepakat untuk menyampaikan laporan kepada pemberi mandat, dalam hal ini Ketua Dewan Pembina Demokrat dan Ketua Umum Golkar," jelasnya.

Sebelumnya, Golkar menyatakan gagal melobi format koalisi dengan Partai Demokrat. Pembicaraan koalisi yang berlangsung seminggu itu tidak ada hasilnya. Akhirnya, Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar memberi mandat kepada Ketua Umum Golkar, Jusuf Kalla, membangun koalisi baru.

Namun pembicaraan mengenai koalisi, calon presiden, dan calon wakil presiden baru akan dibicarakan Golkar besok dalam Rapat Pimpinan Nasional Khusus 23 April 2009.

Unit Baru dan Bekasnya Masih Menjadi Incaran, Ini Spesifikasi dan Harga Bekas Vario 160
Inter Milan pastikan Scudetto ke-20

Dapat Kuota Tambahan, Serie A dan Bundesliga Kirim 5 Wakil ke Liga Champions Musim Depan

Liga Champions musim 2024/25 mendatang akan diikuti 36 peserta. Ada empat kuota tambahan karena sebelumnya peserta ajang ini adalah 32 klub.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024