Sumber :
- REUTERS/Brendan McDermid
VIVAnews
- Saham AS melemah pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, setelah pemerintah AS diminta untuk merevisi angka estimasi pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun ini menjadi lebih rendah.
Seperti diberitakan
CNBC
, Jumat 27 Juni 2014, sentimen negatif lainnya yakni James Bullard, Kepala Federal Reserve St. Louis yang merupakan anggota non-voting Federal Open Market Committee, kepada Fox Business Network, mengatakan bahwa kenaikan suku bunga Federal Reserve bisa terjadi lebih cepat dari yang diharapkan pasar, yakni pada kuartal pertama 2015.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 21,38 poin (0,1 persen) ke level 16.846,13, dengan saham Wal-Mart Stores menjadi saham
blue-chip
yang paling merugi, termasuk 22 saham dari 30 komponen utama penyokong indeks dan menandai patokan hari terburuk dalam sebulan terakhir.
Baca Juga :
PSSI Ultimatum Persib Bandung
Goldman Sachs merilis penurunan angka estimasi pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun ini menjadi 3,5 persen.
Laporan lainnya, klaim pengangguran AS mengalami penurunan 2.000 menjadi 312.000 pekan lalu, atau sesuai dengan harapan pasar sebelumnya.
Nilai mata uang dolar stabil terhadap mata uang mitra dagang Amerika Serikat dan
yield
(imbal hasil) treasury 10 tahun yang digunakan untuk menentukan suku bunga KPR dan kredit konsumsi turun 3 basis poin menjadi 2,531 persen.
Halaman Selanjutnya
Goldman Sachs merilis penurunan angka estimasi pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun ini menjadi 3,5 persen.