Alasan Robben Serahkan Tendangan Penalti kepada Huntelaar

Belanda Perpanjang Rekor Tak Terkalahkannya Ketika Bertemu Meksiko
Sumber :
  • REUTERS/Dominic Ebenbichler
VIVAbola
Lewat Drama Lima Gol, Prancis Permalukan Belanda
– Arjen Robben membeberkan alasan mengapa dia menyerahkan tendangan penalti yang didapatnya kepada Klaas-Jan Huntelaar pada pertandingan kontra Meksiko di babak 16 besar.

Joe Hart Cedera, Inggris Panggil Kiper Tim Kasta 2

Dalam pertandingan yang berlangsung di Estádio Governador Plácido Aderaldo Castelo, Minggu 29 Juni 2014, Meksiko-Belanda bermain imbang 1-1 pada 90 menit waktu normal. Beruntung bagi De Oranje, mereka mendapat hadiah penalti di masa
Manajer Southampton Tolak Tawaran Jadi Pelatih Belanda
injury time babak kedua.


Wasit Pedro Proenca menilai Arjern Robben telah dilanggar keras oleh pemain Meksiko, Rafael Marquez. Huntelaar yang maju sebagai eksekutor berhasil menjalankannya dengan baik dan membuat Belanda menang 2-1.


Robben pun memberikan alasan mengapa dia merelakan hadiah penalti tersebut kepada Huntelaar. Padahal, Huntelaar dikenal memiliki rekor yang lumayan buruk kala menghadapi tendangan penalti.


"Dalam kondisi normal, saya akan menendangnya karena pelanggaran tersebut dilakukan terhadap saya. Namun, Klaas-Jan Huntelaar lebih tenang dan dia pantas untuk mendapatkannya," ujar Robben dilansir
AS.


"Kami melakukan segalanya secara bersama-sama dengan cara yang luar biasa. Lima menit sebelumnya kami sudah hampir pasti akan tersingkir, namun saya bangga karena kami terus berjuang," lanjut pemain Bayern Munich ini.


Huntelaar mengungkapkan bahwa dia mendapat instruksi langsung dari Arjen Robben untuk menendang penalti tersebut. Pemain Schalke itu pun senang bisa menjalankan tugasnya dengan baik dan membawa timnya melaju ke perempat final.


"Ada beberapa penalti yang gagal saya selesaikan, namun ini merupakan hasil terbaik. Robben kala itu memegang bola dan bertanya apakah saya ingin menendangnya. Kami sudah amat beruntung kali ini dan mulai berpikir bisa memenangkan sesuatu yang besar," tutur Huntelaar. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya