Laju Penguatan Rupiah Diharapkan Tak Terlalu Cepat

Uang rupiah dan dolar AS.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
Profil Francois Letexier, Wasit Kontroversial di Laga Timnas Indonesia vs Guinea U-23
- Penguatan nilai tukar rupiah pasca penyelenggaraan pemungutan suara Pemilihan Presiden pada Rabu 9 Juli 2014, ditengarai karena didukung sentimen positif pasar terhadap hasil hitung cepat atau
quick count.
Saat Berdoa di Rakornas Pilkada, PAN Yakin Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
Hasil hitung cepat itu
Sukses Digelar, Turnamen PBSI Sumedang Open 2024 Diharap Lahirkan Atlet Terbaik
sebagian menunjukkan keunggulan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Penguatan rupiah di antaranya karena sesuai ekspektasi kemenangan Jokowi-JK," ujar Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi), Adhi S. Lukman, kepada VIVAnews, Jumat 11 Juli 2014.

Ia menambahkan, penguatan rupiah terhadap dolar AS ini bernilai positif bagi pelaku industri. Terutama, industri makanan dan minuman yang mengimpor bahan baku.

Namun, laju penguatan rupiah juga diharapkan tidak terlalu meningkat drastis.
"Penguatannya jangan terlalu cepat. Ini untuk menjaga ekspor," kata dia.

Sebab, ia melanjutkan, penguatan nilai tukar rupiah berpotensi menurunkan kinerja ekspor. "Yang penting, setelah menguat bisa stabil. Kisarannya Rp10.500-11.300 per dolar AS masih oke," kata dia.

Berdasarkan data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor) yang dirilis oleh Bank Indonesia, posisi rupiah menguat menjelang pemungutan suara Pilpres.

Bank sentral mematok level perdagangan Rp11.695 per dolar AS, Selasa 8 Juli 2014, atau menguat dibanding level Rp11.787 pada sehari sebelumnya.

Kemudian, sehari setelah pemungutan suara Pilpres, Kamis 10 Juli 2014, rupiah kembali menguat ke level perdagangan Rp11.549 per dolar AS.

Adapun posisi rupiah saat ini, Jumat 11 Juli 2014, melemah ke level perdagangan Rp11.627 per dolar AS.
Prabowo Subianto hadiri acara PAN di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan.

Prabowo: Jika Tidak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu Kami

Prabowo : Jika Tidak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu Kami.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024