Studi: Ganja Bisa Perlambat Pertumbuhan Tumor

BotanaCare, toko ganja legal di Colorado
Sumber :
  • REUTERS/Rick Wilking
VIVAnews - Peneliti Universitas East Anglia, Inggris menemukan adanya komponen pada ganja yang bisa digunakan untuk memperlambat pertumbuhan tumor. 

Komponen yang sebelumnya tidak diketahui itu berfungsi mengurangi pertumbuhan tumor. Untuk itu, peneliti berharap ke depan komponen ini bisa diubah menjadi sintesis dan mengembangkan obat sifat anti kanker atau tumor ganas.

Melansir Science Daily, Selasa 15 Juli 2014, dalam studinya, peneliti menggunakan sel kanker payudara manusia untuk menginduksi tumor pada tikus. 

Peneliti selanjutnya menargetkan tumor dengan dosis senyawa tetrahydrocannabinol (THC) pada ganja. Dari situ, peneliti menemukan terdapat dua reseptor sel khusus yang bertanggung jawab atas efek anti tumor. 

"THC merupakan komponen aktif utama pada ganja. Komponen itu memiliki sifat anti kanker. Senyawa ini dikenal beraksi melalui keluarga khusus reseptor sel yang disebut reseptor cannabinoid," jelas Dr Peter McCormick, peneliti Sekolah Farmasi Universitas East Anglia.

Ia menambahkan, sejauh ini peneliti belum mengetahui reseptor THC mana yang menjalankan peran efek anti tumor.

McCormick mengatakan, peneliti efek anti tumor itu dimediasi melalui interaksi bersama CB2 dan GPR55, yang merupakan anggota dua anggota keluarga reseptor cannabinoid. 

"Temuan kami membantu menjelaskan beberapa efek yang diketahui, tetapi masih kurang memahami efek dosis rendah dan tinggi THC pada pertumbuhan tumor," tambah dia. 

Menurutnya dengan temuan itu, makin menambah banyak referensi dalam pemahaman mekanisme molekuler tanaman ganja dan bagaimana mempengaruhi patologi kanker. 

"Kini, sudah arah dalam industri farmasi untuk menciptakan sintetis yang setara memiliki sifat anti kanker," ujarnya. 

Meski peneliti telah mengungkap ada senyawa anti kanker pada ganja, McCormick mengingatkan pasien kanker dilarang mengobati diri mereka dengan ganja secara sepihak, tanpa pengawasan para ahli. 

Tarsum Mengaku Dapat Bisikan Gaib Mutilasi Istri, Polisi Ungkap Kondisinya Saat Ini
"Penelitian kami menggunakan senyawa kimia yang terisolasi dan sangat penting menggunakan konsentrasi senyawa yang tepat," jelasnya.

Tekuk Indonesia 3-1, China Kawinkan Gelar Thomas Cup dan Uber Cup 2024
Untuk itu, ia menyarankan pasien sebagiknya menahan untuk mengobati diri dan diminta bersabar sampai adanya produk yang siap pakai. 

Bisa jadi 'Bestie' Olahraga, Jangan Asal Pilih Earbuds
"Saya berharap, penelitian kami akan mengarah pada sintetis yang aman, tersedia di masa depan,' kata dia. (asp)
Sampah plastik.

Kemasan Guna Ulang Dinilai Perlu Digalakkan untuk Kurangi Timbunan Sampah Plastik

Data National Plastic Action Partnership, menyatakan, volume sampah plastik tumbuh sebesar 5 persen setiap tahunnya. KLHK menegaskan mengurangi sampah hingga 30 persen.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024