Sumber :
- ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVAnews
- Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia, Friderica Widyasari Dewi, mengungkapkan bahwa sejak peluncuran pertama pada 2011, indeks saham syariah Indonesia meningkat sebesar 40 persen. Hal itu, dinilai sejalan dengan pertumbuhan investor syariah yang juga signifikan.
"Sejak dikeluarkan tahun 2011, indeks saham syariah Indonesia sudah naik 40 persen. Kemudian, pertumbuhan untuk investor signifikan, hal ini didorong sosialisasi investasi syariah di Indonesia," ujarnya pada acara halal bihalal di gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu, 27 Agustus 2014.
Friderica melanjutkan, pada 2011 juga telah keluarkan fatwa nomor 80 mengenai mekanisme perdagangan reguler yang sudah penuhi ketentuan syariah. Hal ini, tentu mendorong perkembangan transaksi saham syariah di Indonesia.
"Lalu, ada sistem online trading syariah. Ini pertama di dunia. Sekarang ada delapan anggota bursa kita yang punya. Ada exchange kredit fund syariah juga. Kita serius kembangkan pasar syariah di Indonesia," tambahnya.
Selain itu, dia mengatakan bahwa saat ini, investor asing telah membukukan net buy (pembelian bersih) terbesar lebih dari Rp56 triliun.
"Kita ajak masyarakat Indonesia yakin dengan investasi kita. Sudah ada 307 saham syariah masuk, dibandingkan 2007 hanya 127 saham. Kapitalisasi pasar sudah 60 persen dari kapitalisasi yang ada," tuturnya.
Baca Juga :
Cemburu dengan Masa Lalu Pacar, Apakah Wajar?
Baca Juga :
Mayat Dalam Toren Pondok Aren Dicurigai adalah Pria yang Kabur dari Penggerebekan Kasus Narkoba
"Lalu, ada sistem online trading syariah. Ini pertama di dunia. Sekarang ada delapan anggota bursa kita yang punya. Ada exchange kredit fund syariah juga. Kita serius kembangkan pasar syariah di Indonesia," tambahnya.
Selain itu, dia mengatakan bahwa saat ini, investor asing telah membukukan net buy (pembelian bersih) terbesar lebih dari Rp56 triliun.
"Kita ajak masyarakat Indonesia yakin dengan investasi kita. Sudah ada 307 saham syariah masuk, dibandingkan 2007 hanya 127 saham. Kapitalisasi pasar sudah 60 persen dari kapitalisasi yang ada," tuturnya.
Penghasil Cuan, Begini Cara Mendapatkan Dana dari Telegram
Telegram ternyata menawarkan peluang menarik untuk menghasilkan uang atau dana. Terdapat berbagai cara yang bisa Anda lakukan untuk meraup keuntungan dari aplikasi ini.
VIVA.co.id
29 Mei 2024
Baca Juga :